EKSISTENSI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO-AGRIBISNIS PADA UMKM BERBASIS PETANI

Loading...
Thumbnail Image
Date
2016-05-31
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BB Pengkajian Teknologi Pertanian
Abstract
Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Sejalan dengan upaya tersebut pemerintah meluncurkan salah satu Program bantuan daritahun 2008 sampai saat ini yaitu Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) sebesar 100 juta per Gapoktan/Desa yang diharapkan mampu mengatasi kemiskinan di perdesaan.Pada tahun ketiga diharapkan terbentuk Lembaga Keuangan Mikro -Agribisnis (LKM-A) yang merupakan unit otonom Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), mencakup pelayanan jasa pinjaman/kredit dan yang terkait dengan persyaratan pinjaman atau bentuk pembiayaan lainnya, diharapkan mampu mengatasi persoalan akses modal petani ke lembaga keuangan formal. Tujuan penulisan adalah untuk mengungkapkan sejauh mana permasalahan dalam penumbuhan LKM-A dalam usaha untuk naik kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui e-mail menggunakan kuesioner dengan responden yaitu pendamping Penyelia Mitra Tani (PMT), penanggungjawab PUAP dan pengurus Gapoktan di 33 Provinsi. Dan survey lapangan ke Provinsi Maluku dan Maluku Utara.Data kemudian ditabulasi dan dianalisis berdasarkan indikator yang ditetapkan. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yang relevan. Hasil evaluasi dari 31.527 sampel Gapoktan 2008-2013, ternyata baru 3898 Gapoktan (12,36%) yang baru membentuk LKM-A, Sementara Gapoktan PUAP 2008-2013 ada 37.123 Gapoktan, pengembangan asset sangat lambat dengan persentase terbesar berada grade E (sangat buruk) yaitu 79,51%. Permasalahan yang perlu menjadi perhatian sebagai pengungkit LKM-A naik kelas adalah kompetensi pendamping, pengurus, modal dan peran Pemda. ( Pemerintah Daerah
Description
Keywords
Lembaga Keuangan, Usaha Mikro, Kelompok Tani
Citation