PENYAKIT TUNGRO DILAHAN RAWA PASANG SURUT
Loading...
Date
2001-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Penyakit tungro dapat sangat merugikan usahatani padi di lahan pasang surut. Virus dapat
ditularkan secara efektif oleh wereng hijau Nephotettix virescens (80%), dan walau kurang
efektifjuga oleh N. nigropictus (4-4%) serta Recilia dorsalis (8%). Virus ditularkan secara
non-persisten. Virus tidak dapat menular melalui telur, biji (gabah) , dan tanah, serta tidak
menular secara mekanis. Epidemi tungro di Kalimantan Selatan (mayoritas tanam sekali
setahun) dapat dideteksi dengan pergeseran dominasi spesies wereng hijau dari N.
nigropictus ke N ..virescens pada bulan Februari/Maret. Pengendalian penyakit dapat dilakukan
dengan pergiliran varietas tahan, sanitasi inang alternatif (Dactyloctenium
aegyptum, Eleucin indica, Echinochloa colonum, Echinochloa crusgalli, Ishaemum
rugosum, Paspulum distichum, Leersia hexandra, Jussiaea repens, Trianthema
portulacastrum, Phylanthus niruri, Cyperus rotundus, Monochoria vaginalis dan padi liar);
perbaikan lingkungan tumbuh untuk menyehatkan pertumbuhan tanaman (pemupukan
berimbang), tanam secara serentak dan melakukan pemantauan inang bergejala tungro
serta wereng hijau untuk dasar aplikasi insektisida secara bijaksana. Formulasi insektisida
yang dianjurkan saat ini adalah Confidor 5 WP, Gammon 25 WG, Furadan 3 G, Mipcin 50
WP, Baycarb 500 EC, Dharmabas 500EC, Dharmacin 500 sc. Dharmafur 3 G, Petrofur 3
G, Chekmate 1OOECdan Trebon 95EC
Description
Keywords
PENYAKIT TUNGRO DILAHAN RAWA PASANG SURUT