KARAKTERISTIK DAN POTENSI KERBAU RAWA
Loading...
Date
2014-04
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Iarrd Press
Abstract
Kerbau rawa atau kerbau kalang adalah salah satu sumber plasma nutfah
ternak ruminansia yang telah berkembang biak dan dipelihara secara
turun-temurun. Pemeliharaan ternak ini masih dilakukan secara tradisional
di tempat-tempat khusus seperti di sungai, danau rawa dan tempat lain yang
belum banyak tersentuh oleh aktivitas pertanian pada umumnya. Kerbau
rawa banyak dipelihara di Kalimantan Selatan antara lain Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala
dan Tanah Laut. Kecamatan Danau Panggang (HSU), Labuan Amas Utara
(HST), Daha Utara (HSS), Kuripan (Barito Kuala) dan Bati-Bati (Tanah Laut)
adalah daerah potensial pengembangan kerbau rawa, karena mempunyai
areal lahan rawa yang luas dan sumber pakan hijauan alami. Di beberapa
propinsi lainnya di Indonesia seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung dan Jambi perkembangan
populasi ternak kerbau relatiflambat berkisar antara 0,50-7,69% per tahun.
Kerbau mempunyai peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi petani,
yakni sebagai tabungan hidup, menunjang status sosial, sumber tenaga kerja,
penghasil daging, susu dan pupuk. Sebagai penghasil daging populasinya
relatif lambat, sehingga produktivitasnya rendah. Perbaikan produktivitas
kerbau dapat dilakukan dengan perbaikan mutu genetik rnelalui intensifikasi
inseminasi buatan, perbaikan kualitas pakan, grading up, teknologi produksi
yang dapat meningkatkan produktivitas dan reproduktivitas, serta penataan
ruang pengembalaan alami yang dapat menyediakan pakan sepanjang
tahun. Dalam rangka menciptakan sentra produksi kerbau rawa dengan
produktivitas optimal, disarankan antara lain: 1) melakukan gerakan kegiatan
inseminasi buatan massal melalui sinkronisasi birahi, 2) menyediakan
pakan hijauan yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan sepanjang
tahun, 3) pencegahan penyakit dengan melakukan vaksinasi secara berkala pemberantasan vektor sebagai inang penyebar penyakit (Ialat, keong dan
caplak dll.), serta pemberantasan penyakit menular perlu dilakukan secara
efektif dan berkesinambungan, 4) melakukan penyuluhan tentang pentingnya
pejantan kerbau unggul untuk dijadikan bibit ke depan, serta 5) melakukan
sosialisasi tentang pentingnya sistem kandang kelompok dalam upaya
memudahkan dalam pengawasan dan pengelolaan kerbau ramah lingkungan
dan berkelanjutan.
Description
Keywords
KARAKTERISTIK DAN POTENSI KERBAU RAWA