PERBAIKAN SISTIM PENYIMPANAN UBlKAYU SEGAR DALAM USAHA MENEKAN TINGKAT KERUSAKAN

Loading...
Thumbnail Image
Date
1995-04
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Sasaran produksi ubikayu sebesar 15 juta ton dengan quota 1,85 juta ton dalam bentuk bahan kering (gaplek) namun terdapat kendala dalam ekspor karena mutu gaplek yang dihasilkan rendah. Jumlah produksi sebesar ini penyebaran waktu panen tidak merata sepanjang tahun dan biasanya hanya terpusat pada waktu-waktu tertentu sehingga produksi menjadi berlimpah danjumlah ini tidak semuanya tersalur ke pabrik pengolahan (Barret dan Damardjati, 1984). Penggunaan ubikayu sebagai bahan makanan yang dikonsumsi langsung sekitar 35% dan dipasarkan hanya sebesar 30% dalam bentuk makanan segar/kering (gaplek), sedangkan 25% dijual ke pabrik serta 10% di eksport, dengan demikian untuk menangani hal tersebut diatas sering pelaksanaan panen dilakukan secara sekaligus. Biasanya ubikayu dipanen pada kadar air antara 50%-60%, hal ini sangat tidak aman bila disimpan karena jasad renik perusak dan perombakan fisiologis/kimiawi. Dilain pihak pemasaran ubi kayu segar sangat kecil kemungkinannya dapat menambah pendapatan petani, karena rendahnya hargajual dan tingginya biaya angkut. Ubi kayu merupakan salah satu bahan pangan sumber karbohidrat yang dalam keadaan segar memerlukan penanganan yang teliti setelah dipanen. Penyimpanan dalam bentuk segar lebih sukar dibanding bentuk yang telah diolah baik bentuk chips atau tepung atau yang telah diproses menjadi bahan produk yang baru
Description
Keywords
PERBAIKAN SISTIM PENYIMPANAN UBlKAYU SEGAR DALAM USAHA MENEKAN TINGKAT KERUSAKAN
Citation
Collections