PENGARUH PEMBERIAN KAPUR DAN FOSFAT ALAM TERHADAP STATUS HARA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING YANG DI TANAMI UBIKAYU
Loading...
Date
1995-04
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Permintaan komoditas pangan akan terus meningkat sesuai dengan pertambahan
jumlah penduduk dan perkembangan industri dan pakan. Mengandalkan Jawa sebagai
pemasok pangan nasional, tampaknya tidak mungkin lagi mengingat cepatnya laju
konversi Iahan-lahan pertanian potensial menjadi lahan nonpertanian (Haerah, 1992;
Manwan, 1992). Pada masa mendatang, langkah bijaksana untuk meningkatkan ketahanan
pang an nasionaI adalah mendorong pemanfaatan lahan-lahan marginal yang ada
di Iuar Jawa.
Salah satu lahan marginal yang dapat dimanfaatkan adalah tanah podsolik merah
kuning. Secara nasional, luas tanah podsolik merah kuning mencapai 38,4 juta hektar
tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya (Pusat Penelitian
Tanah, 1981; Sudjadi dan Satari, 1986). Di Kalimantan terdapat sekitar 15 juta hektar
tanah podsolik merah kuning (BPS, 1990).
Potensi tanah podsolik merah kuning sebagai lumbung pangan nasional, belum
sepenuhnya dapat dimanfaatkan mengingat kendala-kendala produksi yang melekat pada
tanah ini. Beberapa kendala yang sering ditemui dalam pemanfaatan tanah podsolik
merah kuning adalah tingkat kemasaman dan kandungan Al yang tinggi, defisiensi
unsur-unsur N, P, K, Ca, Mg dan unsur mikro serta KTK yang rendah (Soepardi, 1979;
Leiwakabessy, 1983; Radjagukguk dan Jutono, 1983).
Description
Keywords
PENGARUH PEMBERIAN KAPUR FOSFAT ALAM STATUS HARA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING DITANAMI UBIKAYU