PENGARUH CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP HASIL UBI ALABIO DI LAHAN RAWA LEBAK TENGAHAN KALIMANTAN SELATAN
Loading...
Date
1995-04
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Luas lahan lebak di Kalimamtan sekitar 4,45 juta ha (Widjaya-Adhi, 1992).
Lahan tersebut merupakan potensi yang cukup besar untuk perluasan areal tanaman ubi
Alabio. Hasil ubi Alabio dapat mencapai 20 - 21 t/ha, sedang hasil uji coba yang
dialaksanakan oleh BIP Banjarbaru mencapai 9,53 t/ha (BIP Banjarbaru, 1984).
Salah satu masalah yang dapat menurunkan hasil ubi Alabio adalah adanya
pertumbuhan gulma. Ada beberapa metode pengendalian gulma. Menurut Klingman
(1973) pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis, kompetisi tanaman, pergiliran
tanaman, biologi, dengan api dan secara kimiawi.
Penyiangan secara manual sebanyak 2 kali (21 hari setelah tanam dan 42 hari
setelah tanam) pad a tanaman kedelai lebih menekan pertumbuhan gulma, memperbaiki
pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman dari pada menggunakan herbisida
Alachlor dan Bentazon. Pengendalian gulma yang dilakukan secara manual, terbatas pada waktu, ketersediaan tenaga kerja dan biaya. Pada areal yang luas, ketersediaan
tenaga kerja sering menjadi kendala yang sulit diatasi dan pengendalian gulma secara
kimia mungkin memberikan alternatifyang lebih baik (Trihartanto et al., 1988).
Description
Keywords
PENGARUH CARA PENGENDALIAN GULMA UBI ALABIO DI LAHAN RAWA LEBAK TENGAHAN KALIMANTAN SELATAN