Description:
Benih merupakan salah satu faktor pro-duksi yang mempunyai kontribusi lebih ku-rang 40% terhadap keberhasilan budida-ya jahe. Penyediaan benih jahe bermutu masih terkendala oleh tingginya kontami-nasi OPT tular benih. Minyak atsiri serai wangi, cengkeh, dan kayu manis, berpo-tensi digunakan untuk mengurangi serang-an OPT. Tujuan penelitian adalah untuk menguji perlakuan benih dan penyemprot-an tanaman jahe dengan formula minyak atsiri dan karbosulfan + mancozeb terha-dap produksi jahe. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Cicurug sejak Nopember 2009 sampai Desember 2010. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Faktorial dan setiap perlakuan diulang 6 kali. Faktor pertama adalah perlakuan be-nih (seed treatment); A1) karbosulfan + mancozeb, A2) minyak daun cengkeh + kayu manis, dan A3) minyak daun cengkeh dan serai wangi, dosis masing-masing per-lakuan adalah 0,2% diberikan secara coa-ting sebelum benih disemaikan. Faktor ke-dua adalah aplikasi pestisida pada tanam-an; B1) kontrol tanpa perlakuan, B2) mi-nyak daun cengkeh + kayu manis, B3) minyak daun cengkeh + serai wangi, dan B4) karbosulfan. Dosis masing-masing per-lakuan adalah 0,4%, diaplikasikan setiap minggu terhadap tanaman pada fase vege-tatif sampai tanaman umur 6 bulan setelah tanam. Pengamatan dilakukan terhadap produksi benih, persentase benih rusak, kadar serat, kadar pati benih, dan persen-tase daya tumbuh benih. Hasil penelitian menunjukkan produksi rimpang tertinggi (11,56 t/ha), hasil benih tertinggi (10,21 t/ha) dan daya tumbuh benih jahe ter-tinggi (99,79%) dicapai pada perlakuan benih menggunakan campuran karbosul-fan + mankozeb sehingga perlakuan ter-sebut dapat dijadikan standar dalam pe-nyiapan benih jahe. Perlakuan tersebut ti-dak mempengaruhi mutu jahe. Kerusakan rimpang, kadar serat dan pati rimpang tidak dipengaruhi oleh perlakuan benih dan penyemprotan pestisida pada ta-naman.