Faktor Agro Ekonomi dan Sosial yang mempengaruhi kualitas intensifikasi usahatani Padi Sawah

No Thumbnail Available
Date
2016-09-14
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
IndonesianBerbagai macam cara intensifikasi untuk meningkatkan produksi padi selah diterapkan. Pada MT 1980 secara besama-sama dilaksanakan usaha intensifikasi padi melalui Bimas dan Inmas (Inmum), Insus serta Opsus. Lebih jauh intensifikasi pada Insus dapat pula diklasifikasikan ke dalam Kelompok Tani (KT) Insus lomba dan KT Insus tidak lomba. Tentu dapat diharapkan produksi padi sebagai hasil dari berbagai macam intensifikasi ini akan berbeda-beda. Hasil telaahan di Klaten Jawa Tengah dan Tabanan Bali menunjukkan bahwa produksi dan pendapatan usahatani padi dengan Insus lebih tinggi dibandingkan dengan produksi dan pendapatan usahatani padi Inmum. Kejadian tersebut berlaku pula antara Insus lomba dan Insus biasa; Insus lomba lebih baik daripada Insus biasa. Perbedaan ini tidak nyata disebabkan oleh perbedaan dari penggunaan masukan ataupun biaya, tetapi lebih banyak disebabkan oleh baiknya penerapan Panca Usahatani dan dukungan aparat lembaga penunjang di desa. Telaahan ini memperlihatkan pula bahwa pengalaman petani berorganisasi dalam bentuk Subak di Bali lebih memperlancar dan menigkatkan kualitas pelaksanaan Insus.
Keywords
Citation