Performa Tiga Genotipe Itik Pedaging (Peking, PMp dan E-PMp) dengan Pemberian Dua Jenis Ransum selama Enam Minggu

Abstract
Description
Informasi kebutuhan gizi itik pedaging lokal sudah tersedia, akan tetapi informasi kebutuhan gizi itik Peking yang dipelihara di Indonesia masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek dua formula ransum yang berbeda kandungan gizi (lisin dan energi) terhadap konsumsi dan efisiensi ransum dari tiga genotipe itik (Pekingg, PMp dan E-PMp) umur enam minggu. Sebanyak 240 ekor itik sejak umur sehari dipelihara selama enam minggu dan dialokasikan ke dalam 6 perlakuan, 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 10 ekor itik. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3×2. Faktor pertama adalah genotipe itik pedaging (tiga genotipe) dan faktor kedua adalah jenis formula ransum (ransum A dan ransum B). Peubah yang diamati mencakup konsumsi pakan, bobot badan hidup, pertambahan bobot badan dan feed conversion ratio (FCR) selama enam minggu. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara formula ransum dengan genotipe itik tidak nyata (P>0,05) berpengaruh terhadap performa itik. Semua peubah yang diamati tidak dipengaruhi (P>0,05) oleh pemberian ransum perlakuan, akan tetapi sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi oleh genotipe itik. Rata-rata konsumsi pakan, bobot badan hidup dan PBB itik Peking sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari itik PMp dan E-PMp. Rata-rata FCR itik Peking dan E-PMp tidak berbeda nyata berkisar dari 4,49-4,78 dan nyata lebih baik dibandingkan dengan FCR itik PMp (5,29). Disimpulkan bahwa ransum B (rekomendasi Balitnak) sama efektivitasnya dengan ransum A (rekomendasi NRC) untuk menghasilkan konsumsi dan efisiensi ransum itik pedaging selama enam minggu.
Keywords
Lisin; Energi; Ransum; Itik Pedaging; Performa
Citation