Efektivitas Multi-isolat Rhizobium dalam Pengembangan Kedelai di Lahan Kering Masam

Abstract
Description
Pengembangan areal kedelai di lingkungan suboptimal lahan masam akan semakin penting seiring dengan makin sempitnya lahan optimal yang dapat ditanami kedelai. Pengembangan kedelai pada lahan masam menghadapi banyak masalah, di antaranya keracunan Al, kahat hara N, P, K dan Ca, sehingga produktivitasnya sangat rendah (<0,5 t/ha) jika tidak ada perbaikan kesuburan lahan melalui ameliorasi dan pemupukan. Pada tanah masam Ultisol Lampung (pH + 4,2 berkejenuhan Al>50%) yang terus menerus ditanami ubikayu, apabila tidak dikapur meskipun dipupuk 300 kg phonska/ha (setara 100 kg urea + 100 kg SP36 + 100 kg KCl/ha), kedelai hanya memberikan hasil 0,35 t/ha. Pada tanah yang telah dikelola intensif dengan polatanam bervariasi, pH-nya di bawah 5,0, kejenuhan Al <30% dengan pemupukan 75 kg urea + 100 kg SP36 + 75 kg KCl + 500 kg dolomit/ha, hasil kedelai dapat mencapai 2,3 t/ha. Kondisi tersebut memberi gambaran bahwa lahan masam mempunyai prospek yang baik untuk pengembangan kedelai. Untuk mencapai hasil optimal tanaman kedelai memerlukan pemupukan spesifik lokasi. Kebutuhan pupuk di tanah masam dapat ditekan dengan aplikasi multiisolat rhizobium Iletrisoy-1, 2, 3, dan 4 yang mampu membentuk bintil akar 45-66 bintil/tanaman dan meningkatkan hasil biji hingga 21,2%. Di tanah Ultisol yang belum pernah ditanami kedelai (pH 4,2 dan kejenuhan Al diturunkan hingga 20%), aplikasi Iletrisoy-2 yang dikemas dalam bentuk pelet dapat merangsang pembentukan bintil akar dan meningkatkan hasil dari 0,50-0,90 t/ha (tanpa inokulasi) menjadi 1,10-1,51 t/ha serta menekan kebutuhan pupuk N setara 50-75 kg urea/ha. Multi-isolat rhizobium Iletrisoy-2 dan Iletrisoy-4 yang dikemas dalam bahan pembawa utama gambut dapat meningkatkan pembentukan bintil akar hingga 40 bintil akar efektif/tanaman bila kejenuhan Al diturunkan menjadi 10-20%. Pada kejenuhan Al 20%, aplikasi Iletrisoy-2 dan iletrisoy-4 masing-masing meningkatkan hasil dari 1,43 t/ha menjadi 1,73 t/ha (21%) dan 1,71 t/ha (20%). Pada kejenuhan Al 10% Iletrisoy-2 dan Iletrisoy-4 meningkatkan hasil dari 1,10 t/ha menjadi 2,14 t/ha (94%) dan 1,82 t/ha (56%), lebih tinggi dibanding jika tanaman hanya dipupuk urea 100-200 kg/ha. Penggunaan inokulasi rhizobium yang efektif merupakan faktor penting untuk budi daya kedelai pada lahan masam.
Keywords
Citation