Analisis Sosial-Budaya Pengembangan Padi di Merauke

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Puslitbang Tanaman Pangan
Abstract
Description
Merauke mempunyai potensi alam dan ekonomi amat besar untuk dikembangkan sebagai salah satu sentra produksi beras nasional. Tetapi karena padi bukan komoditas asli Merauke, pengembangan itu menghadapi risiko sosial budaya.Budaya asli Papua, termasuk Merauke, sangat kompleks, masih sangat kuat, dan umumnya kurang difahami para pembuat kebijakan dan penduduk pendatang.Saat ini masyarakat asli Papua tertarik untuk ikut membudidayakan padi, mungkin disebabkan karena padi tidak terikat oleh adat dan secara ekonomis lebih menguntungkan daripada komoditas tradisional. Tetapi, dalam jangka panjang, pengabaian komoditas tradisional mungkin akan dipersepsikan sebagai perusakan identitas budaya asli. Hal itu dapat menimbulkan beban psikis budaya padamasyarakat asli dan beban politik nasional pada pemerintah. Pengembangan komoditas tradisional bersama dengan padi akan memperkuat diversifikasi pangan dan daya saing pertanian Merauke. Padi layak dikembangkan secara optimal di Merauke dengan memperhatikan budaya asli. Berbagai komoditas tradisional dan komoditas berpotensi lain perlu ikut dikembangkan secara seimbang. Untuk pengembangan daya saing masyarakat asli, mendatangkan tenaga terampil dari luar Merauke untuk sementara sebaiknya dihindarkan. Sistem penyuluhan yang besar, sistematis, dan terencana diperlukan terutama untuk kulturasi masyarakat asli pada budidaya padi. Penyuluhan harus berfungsi sebagai jembatan informasi dua-arah, sebagai katalisator kesaling-mengertian antara masyarakat tani dan, khususnya, pemerintah. Sejumlah besar penyuluh bermutu tinggi akan diperlukan. Di samping untuk meningkatkan produktivitas petani padi yang telah ada, penyuluhan harus mampu menyadarkan dan memberdayakan masyarakat asli. Di fihak lain, sosialisasi kepada masyarakat pendatang diperlukan untuk lebih memahami dan menghargai budaya asli. Berbagai sektor dan subsektor harus dikembangkan secara simultan, seperti sarana transportasi, sistem tata niaga, industri pasca panen, dsb.
Keywords
Citation