Teknologi Produksi dan Strategi Pengembangan Kedelai pada Lahan Kering Masam

Abstract
Description
Pengembangan areal tanam kedelai pada lahan kering masam merupakan alternatif strategis bagi peningkatan produksi nasional menuju swasembada. Lahan kering tersebut tergolong suboptimal karena tanahnya kurang subur, bereaksi masam, mengandung Al, Fe, dan atau Mn dalam jumlah tinggi sehingga dapat meracuni tanaman. Lahan masam pada umumnya miskin bahan organik dan hara makro N, P, K, Ca, dan Mg. Pemberian bahan ameliorasi kapur, bahan organik, dan pemupukan N, P, dan K merupakan kunci untuk memperbaiki kesuburan lahan kering masam. Penelitian telah berhasil memperoleh komponen teknologi produksi yang dapat memberikan produktivitas kedelai dan keuntungan yang memadai. Budi daya kedelai dengan pendekatan pengelolaan sumber daya dan tanaman terpadu (PTT) mampu menghasilkan 1,76-2,03 t/ha dengan keuntungan Rp 2.153.000-3.781.000/ha. Dalam pengembangannya, kedelai dapat diusahakan pada areal tanaman pangan yang sudah ada (ubi kayu, jagung, padi gogo), pada lahan perkebunan kelapa sawit dan karet muda, serta pada areal padang alang-alang/semak belukar. Beberapa aspek yang membutuhkan dukungan pemerintah antara lain adalah penyediaan sarana produksi (benih, amelioran, pupuk), bimbingan petani dari penyuluh, dan pemasaran produk di tingkat petani.
Keywords
Citation