Potensi Peningkatan Hasil Ubikayu melalui Stek Sambung (Mukibat)

Abstract
Description
Budi daya ubikayu stek sambung (mukibat) telah lama dikenal, namun sejauh ini belum dikembangkan secara komersial oleh petani. Dengan meningkatnya permintaan ubikayu sebagai bahan baku bioetanol, maka cara ini mempunyai prospek yang baik dan mulai dikembangkan oleh beberapa pemerintah daerah dan petani, dengan harapan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Hasil survei kelayakan usahatani menunjukkan belum ada teknologi baku untuk ubikayu stek sambung di tingkat petani. Meskipun demikian, penanaman ubikayu stek sambung mempunyai potensi hasil yang baik di Kabupaten Banyuwangi, Gunung Kidul, dan Lampung Tengah, masing-masing dapat mencapai 59,0 t, 72,0 t dan 59,8 t/ha dengan keuntungan Rp 23.450.000 (B/C ratio 2,6), Rp 8.027.000 (B/C ratio 1,3), dan Rp 22.315.000 (B/C ratio 2,1). Hasil percobaan di KP Genteng menunjukkan bahwa dengan stek sambung, klon Adira-4, UJ-5, Kaspro, dan lokal Dampit dapat memberi hasil 90,4-99,7 t/ha, sedangkan dengan stek biasa hanya 54,3-61,9 t/ha. Kadar pati ubikayu stek sambung lebih rendah dibanding stek biasa masing-masing 20,8% dan 22,5%, sedangkan kadar air dan kadar HCN umbi stek sambung cenderung lebih tinggi dibanding stek biasa. Kadar bahan kering dan kadar gula total relatif sama antara ubikayu stek sambung dengan stek biasa.
Keywords
Citation