ANALISIS TITIK IMPAS HARGA DAN SISTIM PEMASARAN PADA INDUSTRI MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus LAMK)

No Thumbnail Available
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Permasalahan utama dalam industri minyak buah merah (Pandanus conoideus Lamk) adalah harga jual yang sangat tinggi, berkisar antara Rp 300.000,- sampai dengan  Rp 1.000.000,- per liter, dan sistem pemasaran-nya yang kurang efisien. Padahal harga bahan bakunya cukup murah, sedangkan jumlah lem-baga tataniaga yang terlibat relatif sedikit. Un-tuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuh-kan memproduksi satu liter minyak buah merah dan kendala dalam pemasarannya dilakukan penelitian, berjudul : ”Analisis titik impas dan sistem pemasaran pada industri minyak buah merah (Pandanus conoideus Lamk)”. Peneli-tian dilakukan di daerah sentra industri peng-olahan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jaya-pura dan Kecamatan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Propinsi Papua, sejak Januari 2006 sampai dengan Desember 2006. Tujuan pene-litian untuk mengetahui titik impas harga yang terjadi pada pengolahan setiap liter minyak buah merah, dan efisiensi sistem pemasaran-nya. Penelitian menggunakan metode survey. Penentuan responden industri dan petani diten-tukan secara sengaja (purposive sampling). Untuk mengetahui harga pokok proses satu liter minyak buah merah digunakan analisis titik impas, sedangkan untuk mengetahui efi-siensi sistem pemasarannya digunakan analisis margin pemasaran dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memproses atau menghasilkan satu liter minyak buah merah, hanya dibutuhkan biaya sebesar Rp 107.810,-. Nilai tersebut jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga jual yang terjadi di pasaran umum. Selain itu sistem pemasarannya dinilai kurang efisien, bagian harga yang diterima petani pengolah minyak buah merah hanya sebesar 35,42 % dari harga jual pedagang antar pulau, dan bagian harga yang diterima pedagang tingkat kecamatan hanya 50% dari harga jual pedagang antar pulau. Salah satu upaya untuk meningkatkan bagian harga yang diterima petani adalah dengan cara memutus salah satu pedagang tingkat kecamatan atau menjual langsung ke pedagang tingkat kabupaten.
Keywords
Citation