PERAN SERAIWANGI SEBAGAI TANAMAN KONSERVASI PADA PERTANAMAN KAKAO DI LAHAN KRITIS

No Thumbnail Available
Date
2010
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Penelitian untuk mempelajari peranan seraiwangi sebagai tanaman konservasi dalam pertanaman kakao di lahan kritis telah dilaksanakan pada Januari sampai Desember 2008 di Desa Aripan Kabupaten Solok. Lokasi berada pada ketinggian 460 m dpl dengan kemiringan lahan di atas 30% pada jenis tanah Podsolik merah kuning. Penelitian menggunakan Rancang-an Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perla-kuan jarak tanam dan 4 ulangan. Perlaku-an terdiri atas perbedaan jarak antar tanaman seraiwangi yaitu  jarak tanam 1,0 m (100 rpn/plot); jarak tanam 0,8 m (120 rpn/plot); jarak tanam 0,6 m (160 rpn/ plot); jarak tanam 1,0 m rumput ternak (100 rpn/plot), dan tanpa tanaman (kon-trol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seraiwangi berperan sebagai tanaman konservasi dalam pertanaman kakao di dataran rendah dengan tingkat kemiringan >25%. Dari tingkat erosi lahan terutama dari bobot aliran permukaan air dan tanah serta kondisi unsur hara tanah menun-jukkan bahwa dengan perlakuan jarak tanam 0,8 m (120 rpn/plot) yang terendah bobot tanah (13,2 kg/90 m²/bln), volume air (3,1 cm³/90 m²/bln). Kadar hara tanah dan kelembapan tanah sangat nyata pengurangan dibanding dengan perlakuan kontrol. Hasil panen seraiwangi pada perlakuan jarak tanam 0,8 m adalah yang tertinggi (258,9 g/rpn) dibanding perla-kuan lain yakni di bawah 200 g/rpn. Mutu minyak seraiwangi dari panen I pada setiap perlakuan memperlihatkan hasil rendemen dan mutu minyak tertinggi berturut-turut yaitu 0,96; 0,91; dan 0,89% rendemen dan kadar citronelal 45,4; 41,3; dan 39,6%. Kerusakan buah tanaman kakao lebih rendah (<25%) di-banding tanpa ada tanaman seraiwangi (kontrol) yakni lebih dari 50% selama panen 1. Usahatani tanaman seraiwangi dalam tahun pertama belum memberikan hasil yang nyata dan menguntungkan secara ekonomis, tetapi dari segi konser-vasi dapat  mengurangi tanah tererosi dan aliran permukaan di atas 40%, dan dapat mengurangi atau menjaga tingkat kadar hara tanah lebih baik dibanding tanpa adanya tanaman seraiwangi (kontrol). 
Keywords
Citation