PERANAN TEKNOLOGI PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU BUAH PEPAYA (Carica papaya L)

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Buletin Teknologi Pasca Panen
Abstract
Description
Buah pepaya (Carica papaya L) termasuk buah klimaterik berdaya simpan singkat. Kandungan gizi yang tinggi, rasanya yang netral, mudah dicerna dan harga yang terjangkau menyebabkan banyak diminati oleh masyarakat baik di dalam negeri maupun luar negeri. Mutu yang prima sangat di butuhkan untuk pasar lokal, pasar swalayan, toko buah segar, hotel, restoran, katering, rumah sakit maupun industri olahan buah.Buah pepaya dipanen dengan cara dipetik dengan tangan pada tingkat ketuaan Star 1 untuk pepaya Dampit dan semburat warna merah untuk pepaya Solo. Grading dilakukan dengan cara memilah-milah buah berdasarkan berat, digolongkan menjadi grade super (3,95±0,30 kg), grade A (3,39±0,40 kg) grade B ( 2,06±0,25 kg), grade C (1,25±0,33kg) dan grade D (0,76±0,09 kg). Daya simpan buah dapat diperpanjang dengan menyimpan buah pada suhu dingin (10-25oC). Pada penyimpanan suhu 5oC buah tidak dapat menjadi matang karena chilling injury. Pemilihan tingkat ketuaan yang tidak tepat dan penanganan yang kurang hati hati saat pengemasan dan transportasi akan menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Jumlah kerusakan dapat mencapai 40-100%. Kerusakan terbesar karena penyakit anthracnose (68%) dan lewat matang (42%). Teknik penundaan kematangan buah menggunakan pelilinan dapat mempertahankan mutu buah dan daya simpan buah sampai 11 hari. Kombinasi perlakuan menggunakan pencelupan dalam air panas 53oC selama 3 menit, dan penggunaan fungisida dapat menekan perkembangan anthracnose selama penyimpanan. Kombinasi benomyl 250 ppm, prochloraz 125 ppm dan air panas 53oC selama 3 menit lebih efektif dalam menekan perkembangan penyakit sampai 5 hari lebih lama dibanding kontrol.
Keywords
Citation