Optimalisasi Integrasi Tanaman Pangan dan Ternak Sapi pada Berbagai Topografi Lahan di Bali: Suatu Studi Kasus di Kabupaten Badung

Abstract
Description
IndonesianOptimalisasi integrasi ternak dan tanaman pangan dengan perancangan linier diharapkan dapat memberi altematif upaya peningkatan pendapatan dalam usahatani. Disamping itu diharapkan pula mampu menunjukkan arah pengembangan temak sapi dalam suatu daerah dengan kondisi agroekologi tertentu. Realokasi sumberdaya dalam solusi optimal menunjukkan adanya peningkatan pendapatan yang cukup memadai, kecuali untuk petani berlahan sedang dan luas didataran rendah. Bagi kedua golongan petani yang disebutkan terakhir ini, komoditi rekomendasi perlu digarap dalam penelitian lanjutan, atau perlu diciptakan teknologi budidaya tanaman sehingga pendapatan yang semakin layak dapat diciptakan. Dengan meningkatnya luas garapan, temak sapi temyata bersifat kompetitif dengan tanaman pangan untuk daerah dataran rendah dan berbukit. Implikasinya adalah untuk mempertahankan kehadiran usaha ternak sapi perlu diciptakan suatu teknologi pengusahaan ternak yang mampu memanfaatkan tenaga kerja dan modal secara lebih efisien. Didapatkan pula bahwa peningkatan pendapatan dalam salusi optimal temyata diikuti oleh penurunan memanfaatkan tenaga kerja dalam keluarga sehingga produktivitas per tenaga kerja meningkat. Implikasi lintas sektoral yang dapat dikemukakan adalah perlu diciptakan kesempatan kerja diluar sektor pertanian, terutama pada saat pemanfaatan tenaga kerja keluarga secara tidak penuh.
Keywords
Citation