Improvement of Embryogenic Calli Induction and Somatic Embryo Conversion of Robusta Coffee Clone BP 308

Abstract
Description
Robusta coffee (Coffea canephora) is a cross-pollinated plant, therefore vegetative propagation is necessary to ensure identical traits with parents, such as tissue culture techniques through somatic embryo. The study aimed to find the effect of plant growth regulator 2.4-D and thidiazuron in inducing embryogenic callus, by adding incision area on leaf explant, and to evaluate addition of GA3 in increasing somatic embryo conversion. The study was conducted from December 2014 to June 2016 in the Tissue Culture Laboratory, IAARD, Bogor. The research consisted of 2 stages. Stage 1 used a complete randomized design of 2 factors; the first factor was a combination of plant growth regulator 2.4-D (1.0 and 2.0 mg/l) and thidiazuron (1.0; 3.0; and 5.0 mg/l), the second factor was leaf incision (slashed and unslashed). Stage 2 used a complete randomized design, with GA3 treatment at different concentrations (0.0; 0.5; and 1.0 mg/l). Observed variables were percentage of callus formation, fresh weight of callus, number of torpedoes, number of somatic embryos at cotyledon stage, and number of germinated embryo. The results showed growth regulatory treatments influenced the percentage of embryogenic callus formation and fresh weight of callus. Extra incision on leaf showed no effect in  embryogenic callus induction. Embryogenic callus inducted using 2.4-D 1.0 mg/l + thidiazuron 5.0 mg/l medium which  then regenerated in ½ MS medium added with kinetin 2 mg/l exhibited  the highest number of germination.  Adding GA3 1.0 mg/l in regeneration medium is recommended to increase somatic embryos of Robusta coffee BP 308 clone.
Kopi Robusta (Coffea canephora) merupakan tanaman menyerbuk silang, sehingga untuk menjamin mutu genetik benih yang dihasilkan sama dengan induknya harus diperbanyak secara vegetatif. Salah satu caranya menggunakan teknik kultur in vitro melalui embriogenesis somatik. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) 2,4-D dan thidiazuron, serta penambahan bidang sayatan pada eksplan daun dalam menginduksi kalus embriogenik,  dan penambahan GA3untuk meningkatkan konversi embrio somatik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Unit Pengadaan Benih Unggul Pertanian, Badan Libang Pertanian, Bogor, mulai bulan Desember 2014 sampai Juni 2016. Penelitian dibagi menjadi 2 tahapan. Tahap 1 menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama adalah kombinasi ZPT 2,4-D (1,0 dan 2,0 mg/l) dan thidiazuron (1,0; 3,0; dan 5,0 mg/l) dan faktor kedua adalah penyayatan daun (disayat dan tidak disayat). Tahap 2 menggunakan RAL dengan perlakuan pemberian GA3 pada konsentrasi berbeda, yaitu 0,0; 0,5; dan 1,0 mg/l. Peubah yang diamati adalah persentase eksplan membentuk kalus, bobot segar kalus, jumlah torpedo, jumlah embrio somatik fase kotiledon, dan jumlah kecambah yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan persentase pembentukan kalus embriogenik dan bobot segar kalus dipengaruhi oleh kombinasi ZPT. Penambahan bidang sayatan pada daun tidak memberikan hasil yang lebih baik dalam menginduksi kalus embriogenik. Kalus embriogenik dari media perlakuan  2,4-D 1 mg/l + thidiazuron 5,0 mg/l yang diregenerasikan menggunakan media ½ MS diperkaya kinetin 2 mg/l menghasilkan jumlah kecambah terbanyak. Penambahan GA3 1,0 mg/l pada media regenerasi  dapat direkomendasikan untuk meningkatkan konversi  embrio  somatik kopi Robusta klon BP 308.
Keywords
Coffea canephora; GA3; slicing; thidiazuron; 2.4-D, , Coffea canephora; GA3; penyayatan; thidiazuron;2,4-D,
Citation
URI