Grouping The 33 Accessions of Cacao Based on Morphological Characters of Pod Components

Abstract
Description
Identification and grouping of diverse cacao accessions based on morphological character of pod components is important in breeding activities to generate superior varieties. This study aimed to grouping 33 cocoa accessions based on morphological characters of pod components, conducted at Pakuwon Experimental Station, Sukabumi, West Java, at an altitude of 450 asl with Latosol soil and B type climate (Schmidt and Fergusson), from January until December 2015. Observation was taken on 33 cacao accessions of Kaliwining (KW), planted in 2012 with 3 m x 3 m spacing under 26 years old Genjah Salak coconut trees as shading. Ten mature pods were randomly harvested from 10 cocoa plants of each accession at respective two seasons (February and December 2015). The variables observed were 7 characters of pod components i.e.: (1) fresh weight of pod, (2) number of beans, (3) fresh weight of beans, (4) dry weight of beans, (5) fresh weight of pod husk, (6) number of pod furrow, and (7) fresh weight of pulp. Data were analyzed by factor analysis followed by hierarchical cluster analysis in Ward's method and discriminant analysis. The result showed that 19 accessions were classified as high in bean and pod husk component characters, 9 accessions were classified as high in pulp characters, and 5 accessions i.e. KW 162, KW 528, KW 570, KW 571, and KW 720 were classified as high in all characters of pod components, and potential as parents in generating superior cacao varieties.
Identifikasi dan pengelompokan aksesi plasma nutfah kakao berdasarkan karakter morfologi komponen buah merupakan langkah awal yang penting dalam kegiatan pemuliaan untuk merakit varietas unggul. Tujuan penelitian adalah mengelompokkan 33 aksesi kakao berdasarkan karakter morfologi komponen buah. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Pakuwon, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, mulai bulan Januari sampai Desember 2015. Metode yang digunakan adalah observasi terhadap 33 aksesi kakao Kaliwining (KW) yang ditanam tahun 2012 dengan jarak tanam 3 m x 3 m dan pohon penaung kelapa Genjah Salak umur 26 tahun. Pemilihan 10 sampel pohon per aksesi dilakukan secara acak sederhana, dan panen buah dilakukan dua kali, yaitu pada bulan Februari dan Oktober 2015 berdasarkan musim yang berbeda. Sebanyak 20 sampel buah per aksesi dipilih secara acak sederhana, masing-masing 10 buah untuk setiap waktu panen. Pengamatan dilakukan terhadap 7 karakter komponen buah yang meliputi: (1) bobot segar buah, (2) jumlah biji, (3) bobot segar biji, (4) bobot kering biji, (5) bobot segar kulit buah, (6) jumlah alur kulit buah, dan (7) bobot segar pulpa. Analisis data dilakukan dengan analisis faktor, klaster berhierarki metode Ward’s dan diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan 19 aksesi kakao tergolong berkarakter komponen biji dan kulit buah yang tinggi, 9 aksesi tergolong berkarakter bobot pulpa yang tinggi, dan 5 aksesi, yaitu KW 162, KW 528, KW 570, KW 571, dan KW 720 tergolong tinggi dalam semua karakter komponen buah. Aksesi-aksesi tersebut potensial untuk dijadikan tetua dalam merakit varietas unggul kakao.
Keywords
Citation