EFFECT OF VARIETIES AND FRUIT MATURATION STAGES ON GERMINATIONS AND PHYSICAL OF ARABICA COFFEE SEEDS

Abstract
Description
One characteristic in determining the differences of fruit maturity levels in coffee is based on the difference in colour of epicarp or based on the ages of fruit that is calculated starting on a days after anthesis (HSA). In general, fruits in cherry level can result better germination than green level. This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station, Laboratory and Greenhouse of Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute, Sukabumi, beginning from April until August 2013. The objectives of this study was to analyze the effect of varieties and fruit maturation stages on germinations and physical components of Arabica coffee seeds. The split plot design with three replications was used in this study. The main plot factors were four varieties of Arabica coffee i.e. Sigarar Utang, Kartika 1, S 795, and Kartika 2. While the split plot factors were four level of fruit maturation stages defined operationally by harvest fruit in cherry level (≈249 HSA), redish-yellow level (≈241 HSA), yellow level (≈233 HSA), and yellowish-green level (≈225 HSA). The results showed that the difference in coffee varieties and fruit maturation stages affect the germination speed of Arabica coffee seed. S 795 more faster to germinate than Sigarar Utang, Kartika 1, and Kartika 2. Similarly, fruit in the cherry level, redish-yellow, and yellow more faster to germinate than fruit in the yellowih-green level. Sigarar Utang has the highest in fresh weight of fruit and seed and dry weight of seed, and the lowest in seed water content, followed by S 795, Kartika 1, and Kartika 2. The germination success not only determined by seed physical quality components but is also influenced by environmental factors.
Salah satu ciri untuk menentukan perbedaan tingkat kematangan buah pada tanaman kopi adalah didasarkan pada perbedaan warna kulit buah dan atau berdasarkan umur buah yang dihitung dari hari setelah anthesis (HSA). Secara umum, panen buah berwarna merah dapat menghasilkan perkecambahan yang lebih baik dibandingkan dengan buah warna hijau. Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan Pakuwon serta Rumah Kaca dan Laboratorium Ekofisiologi Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, mulai bulan April sampai Agustus 2013, dengan tujuan menganalisis pengaruh perbedaan varietas dan tingkat kematangan buah terhadap perkecambahan dan komponen fisik benih kopi Arabika. Rancangan yang digunakan adalah petak terpisah yang diulang tiga kali. Sebagai petak utama adalah empat varietas kopi Arabika, yaitu Sigarar Utang, Kartika 1, S 795, dan Kartika 2. Sebagai anak petak adalah empat taraf tingkat kematangan buah yang secara operasional didefinisikan sebagai panen buah warna merah (≈ 249 HSA), kuning-kemerahan (≈241 HSA), kuning (≈233 HSA), dan hijau-kekuningan (≈225 HSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas dan tingkat kematangan buah berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan benih kopi Arabika. Varietas S 795 lebih cepat berkecambah dibandingkan varietas Sigarar Utang, Kartika 1, dan Kartika 2. Buah warna merah, kuning-kemerahan, dan kuning lebih cepat berkecambah dibandingkan buah warna hijau-kekuningan. Varietas Sigarar Utang memiliki bobot segar buah, bobot segar biji, dan bobot kering biji yang lebih tinggi serta kadar air biji yang rendah, diikuti oleh varietas S 795, Kartika 1, dan Kartika 2. Keberhasilan perkecambahan tidak hanya ditentukan oleh komponen mutu fisik benih, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
Keywords
Citation