Performance of Promising Number of Hybrid Pepper LH 20-4 Resistant to Foot Rot Disease in East Lampung

Abstract
Description
Study aimed to determine the appearance of pepper hybrids that have a level of resistance to foot rot disease (FRD) in endemic areas. Research conducted at East Lampung District, from January to December 2010. Study is divided into two activities: research on plant resistance FRD and research on the vegetative and generative characters of hybrids pepper of resistant BPB. Study of plant resistance materials used 20 numbers of hybrids pepper that are resistant to FRD disease at greenhouse level and 2 varieties as comparison. Study arranged in Randomized Complete Block Design (RCBD), with 3 replications. Disease attack percentage is calculated based on the number of plants showed FRD symptom divided by the number of plants per plot. In the study of vegetative and generative characters, plant material used 5 numbers of hybrid pepper resistant to FRD and two comparators. RCBD with 4 replications. All plants were 6 years old. The results showed that 5 numbers of hybrid pepper until age 5 still remained 100%. Plant height and canopy height LH 20-4 of pepper hybrids is higher than Natar1. Number of branches at 50 cm LH 20-4 was higher than comparator. LH 20-4 has a diameter of the canopy was higher than the length of his node Natar 1 and the highest among all treatments. Harvest fresh weight 1884.67 g LH 20-4 achieve the highest among the other hybrid pepper and higher than the comparator Natar 1 (1791.66 g), while the average harvest a comparison Petaling highest of 3448.33 g. Expected until the third crop production will remain higher than Natar 1 so that can later be released as superior varieties of resistant to FRD and high production.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan nomor lada hibrida yang mempunyai tingkat ketahanannya terhadap penyakit BPB di daerah endemik. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur, mulai Januari-Desember 2010. Penelitian dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu penelitian mengenai ketahanan tanaman terhadap serangan BPB dan penelitian mengenai karakter vegetatif dan generatif nomor lada hibrida yang tahan BPB. Pada penelitian ketahanan bahan tanaman yang digunakan adalah 20 nomor lada hibrida yang tahan terhadap penyakit BPB di tingkat rumah kaca dan 2 varietas pembanding. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 ulangan. Persentase serangan dihitung berdasar jumlah tanaman yang terserang penyakit BPB dibagi dengan jumlah tanaman per plot di kali 100 %. Pada penelitian karakter vegetatif dan generatif, bahan tanaman yang digunakan adalah 5 nomor lada hibrida yang tahan terhadap penyakit BPB dan 2 pembanding. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 4 ulangan. Semua tanaman berumur 6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 nomor lada hibrida yang sampai umur 5 tahun masih tahan 100%. Tinggi tanaman dan tinggi tajuk lada hibrida LH 20-4 lebih tinggi dibanding Natar1. Jumlah cabang pada 50 cm batang pada LH 20-4 lebih banyak dari pada Natar 1 dan Petaling 1. LH 20-4 mempunyai diameter tajuk yang lebih tinggi dibanding Natar 1 dan panjang bukunya tertinggi diantara seluruh perlakuan. Panen berat basah LH 20-4 mencapai 1.884,67 g tertinggi diantara lada hibrida yang lain dan lebih tinggi dari pembanding Natar 1 (1791,66 g), sedangkan rata-rata panen pembanding Petaling 1 paling tinggi yaitu 3448,33 g. Diharapkan sampai dengan panen ketiga produksinya akan tetap lebih tinggi dibanding Natar 1 sehingga nantinya dapat dilepas sebagai varietas unggul lada yang tahan penyakit BPB dan produksi tinggi.
Keywords
Citation