Sebaran dan Karateristik Material Vulkanik Hasil Erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara

No Thumbnail Available
Date
2015-07-01
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian
Abstract
Description
Abstrak. Erupsi Gunung Sinabung tahun 2010 sampai 2014 sangat banyak merusak tanaman dan lahan pertanian di daerah tersebut, dengan kerusakan bervariasi dari ringan sampai sangat berat, sebagian besar disebabkan karena lahan dan tanaman tersapu awan panas dan tertutup lahar dan abu vulkanik. Tulisan ini bertujuan untuk mendelineasi sebaran dan ketebalan abu vulkanik serta mengidentifikasi karakteristik kimia-fisik dan mineralogi dari material hasil erupsi Gunung Sinabung serta dampaknya terhadap lahan pertanian. Informasi ini sangat berguna untuk perencanaan rehabilitasi dan pemulihan lahan di kawasan bencana Gunung Sinabung. Ketebalan abu vulkanik dapat dikelaskan menjadi tipis (ketebalan < 2 cm), sedang (ketebalan 2- 5 cm), dan tebal (> 5-10 cm). Sedangkan lahar yang menutupi areal pertanian bervariasi dari tebal sampai sangat tebal yaitu berkisar antara 1-10 m. Lahan pertanian yang tertutup abu vulkanik tipis, sedang, dan tebal masing-masing seluas 8.170, 4.421, dan 1.107 ha, sedangkan lahan pertanian yang tertutup lahar seluas 777 ha. Abu vulkanik yang menutupi lahan pertanian dan tergolong tipis (< 2 cm) bersifat rapuh bila kering, lembab, maupun basah. Sedangkan tutupan abu yang tergolong sedang sampai tebal umumnya mempunyai sifat fisik keras bila kering, tetapi rapuh jika lembab atau basah. Hasil analisis fisik menunjukkan bahwa tekstur bahan abu vulkanik dan lahar yaitu lempung sampai lempung berpasir, tetapi tekstur lahar lebih kasar daripada tekstur abu vulkanik. Abu vulkanik mempunyai cadangan mineral mudah lapuk cukup tinggi (60-66%) yang terdiri atas gelas vulkanik, hornblenda hijau, augit, hiperstein, labradorit, dan bitownit. Bahan vulkanik tersebut merupakan cadangan hara yang cukup tinggi dan jika melapuk akan menjadi sumber unsur hara esensial terutama Ca, Mg, K, Na, P, S, Fe, dan Mn. Kandungan unsur hara makro yang terlihat cukup tinggi adalah fosfat (P2O5) dan kalium (K2O), dengan retensi fosfat yang tergolong sangat rendah. Kandungan logam berat Pb, Cd, As, Ag, dan Ni tergolong rendah (tidak terdeteksi) sehingga tidak membahayakan tanaman maupun manusia. Meskipun telah menutupi dan merusak lahan pertanian di sekitarnya, material erupsi Gunung Sinabung akan memperkaya dan meningkatkan kesuburan alami tanah di masa depan. Abstract. Sinabung eruption in 2010 until 2014 had caused so much damages on crops and agricultural lands in the area. The damages, varying from mild to very severe levels, largely due to the lands and crops were swept out by hot clouds and covered with lahar and volcanic ash. This paper aims to delineate the distribution and thickness of volcanic ash and identify the chemical-physical and mineralogical characteristics of the eruption material and its impact on agricultural land. This information is very useful for planning rehabilitation and restoration of the lands in the disaster area of Mount Sinabung eruption. Thicknesses of the volcanic ash can be classified into thin (<2 cm), medium (2- 5 cm), and thick (> 5-10 cm). While the lahar covering agricultural areas varies from thick to very thick with the thickness of 1-10 m. Areas of agricultural land covered with thin, medium, and thick volcanic ash are 8,170; 4,421; and 1,107 ha, respectively, while the land covered with lahar is about 777 ha. The relatively thin (<2 cm thick) volcanic ash covering farmland is brittle when dry, moist, or wet. While the ash covering the lands in relatively medium to deep thicknesses is generally hard when dry, but brittle if damp or wet. Physical analysis results indicate that the texture of volcanic ash and lahar material is loam to sandy loam, but lahar texture is coarser than volcanic ash. Volcanic ash contains quite high (60-66%) in easily weathered mineral consisting of volcanic glass, green hornblende, augit, hiperstein , labradorit, and bitownit. The volcanic material reserves a fairly high nutrient elements and if getting weathered it may be a source of essential nutrients, especially Ca, Mg, K, Na, P, S, Fe, and Mn. Macro nutrients to contain quite high in the material are phosphor (P2O5) and potassium (K2O), with very low phosphate retention. The content of heavy metals (such as Pb, Cd, As, Ag, and Ni) is low (undetectable) so there is no harm to the plants and humans. Although covering and destructing agricultural land in the vicinity, the material from Mount Sinabung eruption will enrich and enhance the natural fertility of the soil in the future.
Keywords
Citation