Perencanaan Penggunaan Lahan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Batutegi untuk Mengurangi Sedimentasi

Abstract
Description
ABSTRAK. Waduk memiliki berbagai fungsi diantaranya sebagai sumber air untuk irigasi dan domestik, sebagai pembangkit tenaga listrik dan sebagai tempat wisata. Mengingat pentingnya fungsi waduk, pengelolaan terhadap daerah tangkapan air dari waduk tersebut harus dilakukan dengan tepat. Perubahan penggunaan lahan akan sangat berpengaruh terhadap kondisi waduk. Hal umum yang sering terjadi pada saat pengelolaan lahan tidak sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian lahan, dan tidak terdapat upaya konservasi tanah dan air, maka erosi permukaan meningkat dan berdampak terhadap tingginya sedimentasi di waduk. Tulisan ini menyajikan tinjauan tentang perencanaan penggunaan lahan di Sub DAS Way Jantan yang merupakan salah satu daerah tangkapan air (DTA) waduk Batutegi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan merupakan faktor utama yang dapat menentukan sedimen yang terangkut sungai dan masuk kedalam waduk. Peningkatan curah hujan dan erosivitas hujan (EI30) dapat meningkatkan besarnya aliran permukaan (runoff) dan sedimen di waduk Batutegi. Sedangkan perubahan penggunaan lahan dari semak belukar, kebun campuran, dan kebun kopi menjadi hutan dapat menurunkan sedimen waduk. Untuk mengurangi sedimentasi waduk Batutegi, perencanaan penggunaan lahan yang diusulkan yaitu 13-16% dari total luas Sub DAS Way Jantan berupa 79% tanaman tahunan (kopi), 5% sawah, 8% semak belukar, masing-masing 4% pemukiman dan hutan. Model prediksi untuk mengetahui perubahan aliran permukaan, sedimen, dan erosi akibat perubahan penggunaan lahan dapat dijadikan dasar dalam perencanaan penggunaan lahan di DTA waduk.ABSTRACT. Reservoir has various functions such as water sources for irrigation and domestic, hydro electrical power plant and a tourism. Given the importance of reservoir function, management of catchment areas of reservoirs should be done properly. Land use changes will greatly affect the condition of the reservoir. Common problems that often occur when land use is not based on land capability and suitability, and there is no soil and water conservation efforts, were increased surface erosion resulting the high sedimentation in the reservoir. This paper presented an overview of land use planning in Way Jantan Sub Watershed as a reservoir Batutegi catchment area.The results showed that land use is a major factor that determine the transported sediment into rivers and reservoirs. The increase of precipitation and rainfall erosivity (EI30) can increase the amount of runoff and sediment in the Batutegi reservoir. While the land use change of shrubs, mix garden, and coffee plantations into forests can reduce sediment in reservoirs. To reduce reservoir sedimentation of Batutegi, the proposed land use planning that is 13-16% of the total area of Way Jantan sub watershed such as 79% of annual crops (coffee), 5% of rice field, 8% of shrubs, 4% of forest and settlements respectively. Prediction models to assess surface runoff, sediment, and erosion attributed by land use changes can be used as basis for land use planning in the catchment area of reservoir.
Keywords
Citation