Determinan Efisiensi Teknis Usahatani Padi di Lahan Sawah Irigasi
No Thumbnail Available
Date
2016-09-28
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
EnglishIn line with limitation of government spending to develop both new construction and rehabilitation of rice field, the growth of rice production highly depend on the success of increasing productivity of the existing rice field. It requires improvement of technical efficiency of rice farming. To meet the need, managerial capability of rice farmer must be enhanced. This research aims to identify productivity level, efficiency rating among farmers and its determinant. Results of the study show that the average of technical efficiency achieved by farmers was 0.713 with coefficient of variation 0.184. Using TE effect model, the study found that the main factors determined the rate of efficiency were the role of rice farming on households income, diversity index of cropping pattern of the farmers within the tertiary block, and status of land cultivated. IndonesianMengingat bahwa dalam beberapa tahun mendatang ini harapan untuk melakukan perluasan lahan sawah dalam besaran yang memadai sangat pesimistis, maka dalam jangka pendek pertumbuhan produksi padi akan sangat tergantung pada peningkatan produktivitas. Pertanyaannya adalah apakah kesempatan untuk meningkatkan produktivitas usahatani padi masih cukup terbuka? Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi tingkat pencapaian produktivitas usahatani padi yang telah dicapai oleh para petani beserta sebarannya, serta faktor-faktor utama yang mempengaruhi produktivitas usahatani padi yang dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efisiensi yang dicapai petani adalah 0,713 dengan koefisien variasi 0,184. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi tingkat pencapaian efisiensi teknis tersebut adalah peranan usahatani sebagai sumber pendapatan rumah tangga petani, indek diversifikasi pola tanam di hamparan blok tersier dimana lahan petani berada, dan status garapan usahatani.