KAJIAN PUPUK ALTERNATIF DI LAHAN KERING KALIMANTAN TENGAH

Abstract
Description
The success of agricultural intensification program depend on the avalaibility of production input such asfertilizer. Due to various problems, in the field, price increases and limited supply, farmers have difficulties inobtaining anorganic fertilizers such as Urea, SP-36 and KCl. In this circumstances the Government gave permitted thedistribution of alternative fertilizer. This policy cause the increase non standard alternative fertilizer circulated in themarket which need to be tested for its quality and effectiveness. Assessment on alternative fertilizer in dry land wasconducted at Batuah Villlage, Dusun Tengah, South Barito, Central Kalimantan since October 2002 until January2003. The types of soil was ultisol and the altitude was 42 m above sea level. The assessment purpose are : (1) Toknow how about effect alternative fertilizer to maize; and (2) To find out the alternative fertilizer of macro anorganicon maize in Central Kalimantan. The macro anorganic fertilizers used in this study were NPK Mutiara, NPK GrandS-15 and NPK Phonska, where the NPK content are 16:16:16; 15:15:15; 15:15:15 respectively. Randomized BlockDesign with eight treatments and four replications was used. The treatments were (1) Parsial Control; (2) Singlefertilizer (Recommendation); (3) NPK Mutiara; (4) NPK Grand S-15; (5) NPK Phonska; (6) Single fertilizerequivalent Mutiara; (7) Single fertilizer equivalent Grand S-15; and (8). Single fertilizer equivalent Phonska. Datawere analyzed using ANOVA and DMRT. The results showed that alternative fertilizer NPK Phonska was able toincrease maize yield 2.43 point, i.e.5.70 tons/ha compared with 2.35 tons/ha and improve profit value added by Rp3,592,500,-/ha with input cost Rp 763,000,-..Key words : alternative fertilizer, Zea mays, dry land farming, Central KalimantanKeberhasilan meningkatkan produksi pertanian melalui kegiatan intensifikasi tidak terlepas dari peranan saranaproduksi antara lain pupuk. Adanya berbagai masalah di lapangan sehingga petani sulit mendapatkan pupuk anorganiktunggal (Urea, SP-36 dan KCl), harga pupuk yang semakin meningkat, ketersediannya yang terbatas, makapemerintah memberi kesempatan peredaran pupuk alternatif. Kebijakan pintu terbuka menyebabkan banyak beredarpupuk-pupuk alternatif yang mutunya masih diragukan, sehingga perlu dilakukan pengujian mutu pupuk danefektivitasnya di lapang. Pengkajian pupuk alternatif di lahan kering dilaksanakan di Desa Batuah, Kecamatan DusunTengah, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, mulai bulan Oktober 2002 sampai dengan Januari 2003.Ketinggian tempat lokasi pengkajian 42 meter di atas permukaan laut (dpl) dan jenis tanah ultisols. Adapun tujuanpengkajian ini adalah untuk (1) Mengetahui pengaruh pupuk alternatif pada jagung; dan (2) Mendapatkan teknologipupuk alternatif kelompok makro anorganik pada tanaman jagung yang tersedia di Kalimantan Tengah. Pupuk makroanorganik yang digunakan yaitu NPK Mutiara, NPK Grand S-15 dan NPK Phonska masing-masing mempunyaikandungan unsur hara N, P dan K yaitu 16:16:16, 15:15:15 dan 15:15:15. Rancangan percobaan menggunakanRancangan Acak Kelompok (RAK) dengan delapan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang dikaji adalah (1)Kontrol parsial; (2) Pupuk tunggal NPK Rekomendasi; (3) Pupuk NPK Mutiara; (4) Pupuk NPK Grand S-15; (5)Pupuk NPK Phonska; (6) Pupuk tunggal setara Mutiara; (7) Pupuk tunggal setara Grand S-15; dan (8) Pupuk tunggalsetara Phonska. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil pengkajianmenunjukkan bahwa pupuk alternatif NPK Phonska dapat menghasilkan produktivitas jagung 2,43 kali lipat dariproduktivitas petani yakni 5,70 berbanding 2,35 ton/ha dan meningkatkan keuntungan petani sebesar Rp 3.592.500,-dengan penambahan biaya produksi Rp 763.000,-.Kata kunci : pupuk alternatif, jagung, usahatani lahan kering,Kalimantan Tengah
Keywords
Citation