Kajian Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi Padi Sawah Irigasi di Kabupaten Buru

Abstract
Description
ABSTRACTAssessment on Site-Specific Nutrient Management of Irrigated Rice in Buru Region. Recommended dose of package fertilize which is widely applied by administrative boundaries or district is less appropriate with principles of site-specific nutrient management (SSNM). Fertilizer recommendations should be based on soil fertility status (SFS) and plant responses to fertilization in a specific yield target. Analysis spatial data are available online with Geographic Information Systems (GIS) can be used in a rapid, inexpensive and relatively accurate to help map SFS and fertilizer recommendations. The purpose of this study was to determine the dose and N, P and K fertilizer recommendation maps for paddy on each SFS mapping unit in Waeapo Plains, Buru. Omission plot trials were conducted at 12 locations. Mapping fertilizer recommendations were made by spatial analysis using software Krigging Interpolator of ArcView GIS. The results showed that the target of sustainable rice yield ranged from 6.40 to 6.75 t paddy/ha. The need for fertilizer N, P and K on lowest SFS is 120.20 kg N/ha, 13.03 kg P/ha and 58.12 kg K/ha. While at low SFS is 136.53 kg N/ha, 13.46 kg P/ha and 58.97 kg K/ha. The areas were divided into five fertilizer recommendations based on SFS and target sustainable yield rice namely SR-I 14,830.02 ha area;  SR-II covering 4,722.42 ha; R-I covering 3,763.67 ha, R-II covering 1,022.11 ha and R-III with an area 1510.60 ha. Analysis of satellite imagery with GIS can be used to map the SFS and site-specific fertilizer recommendations in a rapid, inexpensive and accurate. Key words: SSNM, rice, GIS, Waeapo plain, Buru ABSTRAK Rekomendasi satu paket dosis pemupukan yang diterapkan secara luas berdasarkan batas administrasi kecamatan atau kabupaten kurang sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan hara spesifik lokasi (PHSL). Rekomendasi pemupukan seharusnya didasarkan pada status kesuburan tanah (SKT) dan respon tanaman terhadap pemupukan pada suatu target hasil tertentu. Data spasial yang tersedia secara online dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dimanfaatkan secara cepat, murah dan relatif akurat untuk membantu memetakan SKT dan rekomendasi pemupukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dosis dan memetakan rekomendasi pemupukan N, P dan K padi sawah pada setiap satuan peta SKT di Dataran Waeapo, Buru. Uji petak omisi dilakukan pada 12 lokasi. Pemetaan rekomendasi pemupukan dilakukan dengan analisis spasial menggunakan software Krigging Interpolator dari ArcView GIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa target hasil lestari padi sawah berkisar antara 6,40 – 6,75 t GKG/ha. Kebutuhan pupuk N, P dan K pada SKT sangat rendah adalah 120,20 kg N/ha, 13,03 kg P/ha dan 58,12 kg K/ha. Sedangkan pada SKT rendah adalah 136,53 kg N/ha, 13,46 kg P/ha dan 58,97 kg K/ha. Wilayah rekomendasi pemupukan dibagi menjadi 5 berdasarkan SKT dan target hasil lestari padi sawah yaitu SR I seluas 14.830,02 ha; SR II seluas 4.722,42 ha; R-I seluas 3.763,67 ha, R-II seluas 1.022,11 ha dan R-III dengan luas 1.510,60 ha. Analisis citra satelit dengan SIG dapat digunakan untuk memetakan SKT dan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi secara cepat, murah dan akurat. Kata kunci: PHSL, padi sawah, SIG, dataran Waeapo, Buru
Keywords
Citation