KAPITAL SOSIAL DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KOMUNITAS BANJAR: SUATU ANALISIS KO-PRODUKSI TRIPARTIT PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT

No Thumbnail Available
Date
2014-03-30
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Description
Social Capital and Income Increase of Banjar Farmers Community: A Co-Production Analysis of Three Parties of Government, Private and Public. This paper aims to explain the role of capital social and co-production of public, private and community in influencing of income. The study used mix methods , namely the use of quantitative methods as the main approach supported a qualitative approach. Research sites established on the location of the implementation of Prima Tani in Bali, exactly in Sanggalangit, Gerokgak-Buleleng District. The main findings of this study are: First, the regression results followed a path analysis conducted reveals that social capital is the dominant factor for increasing people's income. Second, the institutional environment of regulations and formal policies, or new elements dynamically drive into the framework of economic action in regulating the actor or group of agribusiness, based on banjar. Linkage between environmental policies with the informal relationships that bind the actions of actors in pursuit of its interests is an institutional framework. In that framework, the role of government-private-local communities, play an important function for increased social capital, which leads to increase community income. The high social capital's role in increasing income must be supported in terms of policy interventions in funding strategy of development program that can stimulate the growth and development of social networks. Agribusiness policy, especially the implementation of technological innovations must be tranformative  for cultural change and social structure of society. On the other hand, the social space of development investment needs to be improved, because the investment in this relatively lagged behind investment in the economic field. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan peran kapital sosial dan ko-produksi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mempengaruhi pendapatan. Studi ini menerapkan metode mix, yakni menggunakan metoda kuantitatif sebagai pendekatan utama yang didukung pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ditetapkan pada lokasi implementasi Prima Tani yakni program percepatan akselerasi pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian di Bali, tepatnya di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak-Buleleng. Temuan utama penelitian ini adalah: Pertama, hasil regresi dilanjutkan analisis jalur yang dilakukan menunjukkan bahwa kapital sosial merupakan faktor yang dominan pengaruhnya bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Kedua, lingkungan institusional berupa peraturan dan kebijakan-kebijakan formal, ataupun unsur-unsur baru secara dinamis berjalan menjadi kerangka dalam mengatur tindakan ekonomi aktor atau kelompok pelaku agribisnis, berbasis banjar. Tindakan ekonomi aktor, berbasis pada relasi informal yang dilandasi aturan-aturan in-formal banjar dalam mewadahi aktivitas anggotanya. Pertalian dan pertautan antara lingkungan kebijakan (policy environment) dengan relasi informal yang mengikat tindakan aktor dalam mengejar kepentingan-kepentingannya merupakan sebuah kerangka, yakni kerangka institusional. Pada kerangka itu, peran pemerintah-swasta-komunitas lokal, memainkan fungsi penting bagi peningkatan penguasaan kapital sosial, yang bermuara pada peningkatan pendapatan komunitas agribisnis berbasis banjar. Tingginya peran kapital sosial dalam peningkatan pendapatan mesti didukung intervensi kebijakan dalam hal penganggaran program pembangunan yang dapat merangsang semakin tumbuh dan berkembangnya jaringan sosial. Kebijakan agribisnis terutama implementasi inovasi teknologi mesti bersifat tranformatif bagi perubahan budaya dan struktur sosial masyarakat. Pada sisi lain, investasi pembangunan ruang sosial perlu ditingkatkan, karena investasi bidang ini relatif tertinggal dibandingkan  investasi dalam bidang  ekonomi.
Keywords
Citation