PENGARUH FREKUENSI PENGAIRAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Abstract
Description
Irrigation Frequency Effects on Growth and Yield of Soybean.  Improvement of soil moisture in fields after rice planting should be applied to support  the growth and yield of soybean. The aim of this study is to determine the effect of varieties and irrigation frequency on growth and yield of soybean. The trial was conducted a in ricefield of  Sumberharjo village, Prambanan District, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region from July to October 2012 in dry season with “Marga Mulyo” farmer group as the cooperator in rice field of region.  Split plot design  with the three replication was used in this trial. The main plot were three soybean varieties and the sub plot were four irrigation frequencies. The   plot size was 15 m x 10 m.  The result showed that there were no significant interaction between variety and irrigation frequencies. The yield of Tanggamus (3.20 t/ha) was higher than Ijen (2.76 t/ha) as well as Anjasmoro (2.15 t/ha). Inspite of no signicant effect of irrigation frequency, improving soil moisture tent to support an optimal growth and production. However, this on farm trial produced 46.7 – 48.5% higher yield (2,737 – 2,899 kg/ha) than Yogyakarta average yield (1,336 and 1,489 kg/ha) in 2012 and 2013. Keywords: Soybean, growth, irrigation ABSTRAKPerbaikan lengas tanah pada lahan sawah setelah tanam padi perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan hasil kedelai yang optimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh varietas dan frekuensi pengairan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilakukan  pada musim kemarau (MK)  II bulan Juli sampai Oktober 2012. Percobaan dilakukan di lahan petani dengan melibatkan  petani sebagai kooperator pada kelompok tani “Marga Mulyo’  Dusun Bendungan, Desa Sumberharjo,  Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman,  D.I.Yogyakarta.  Pengkajian  menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan tiga ulangan.   Petak utama  3 varietas kedelai  dan  anak petak 4 frekuensi pengairan dengan petak  15 x 10  m2.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa  tidak terjadi interaksi  dan tidak berbeda nyata pengaruh varietas dan pengairan.  Varietas Tanggamus produksi  cenderung   lebih  tinggi (3,20 t/ha) dibandingkan varietas Ijen (2,76 t/ha dan Anjasmoro (2,15 t/ha).  Namun perbaikan lengas tanah dibutukan untuk mendukung  daya tumbuh, pertumbuhan dan produksi kedelai secara optimal. Sistem pengairan parit bawah permukaan tanah secara on fram dapat menghasilkan  produktivitas meningkat 46,7 – 48,5% (2.737 - 2.899 kg/ha) dibandingkan produktivitas kedelai di D.I.Yogyakarta  tahun 2012 dan 2013 (1.336 dan 1.489 kg/ha)Kata kunci : Kedelai, pertumbuhan, pengairan
Keywords
Citation