ANALISIS PROSPEK BISNIS PENANGKARAN BENIH KENTANG DI KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT

Abstract
Description
Analysis of Seed Potato Breeding Prospect in Solok District, West Sumatra. Horticulture agriculturevision of Solok District become potato seedling producer has not appears. Developing of seedling institution,guidance seed producer, and subsidies input have note optimal condition. Analysis of prospect seedling wasconducted identification seedling producer, the farmers whose produce potato seed, the farmer activities,problems, and marketing aspect. The data collected include input, output from potato farm so secondarydata from Agricultural Extension Solok District. The result form BBI high elevation horticulture centre canproduce 9-12 t/yearG3potato seed. However this seed was sold to other province. On other hand local seedlingproducer have to byG3seed from out side region with more expensive. ProduceG3seed is profitable business.Baringin Mudo farmers group produce 9,722 kg potato for consumption and can used for seed about 4,489 kg/ha. However only 75 percent becomeG4about 3,823.2 kg,G4seed consumption is about 1,023-1,535 t/year.On other hand five seed producer can produce only 16 t/year. Potato is more profitable than cabbage but undershallot. If the farmers use good potato seed potato farm can more profitable than others crops. Potato pricemore stable than other horticultural farm gate price with coefficient variation in 2006 and 2007 are 16.5 and15.6 percent. On other hand coefficient variation cabbage, chilly, shallot, and tomato about 17.2-63.9 percent.Optimum and improve function of seed institution can accelerate self sufficient potato seed in Solok District.Key words: Seedling institute, seed potato, produce potato seedVisi pertanian hortikultura Kabupaten Solok menjadi penghasil bibit kentang selama ini belum terwujud.Pembangunan balai benih, pembinaan penangkar, dan bantuan sarana produksi belum optimal. Analisis prospekbisnis penangkaran benih kentang Kabupaten Solok, dilakukan dengan cakupan identifikasi keberadaan balaibenih dan penangkar, upaya yang dilakukan, permasalahan, dan aspek pasar. Data yang dianalisis berupamasukan-hasil usahatani sayuran kegiatan Prima Tani Kabupaten Solok dan data sekunder dari Dinas Pertaniandan Perikanan Kabupaten Solok. Data primer didapatkan dari unit usaha penangkar benih kentang di sentraproduksi utama. Hasil analisis menunjukkan bahwa BBI Hortikultura Dataran Tinggi dengan lahan kebun 6ha yang ditanami secara bergilir mampu menghasilkan 9-12 t benihG3per-tahun, tetapi sebagian besar dijualkeluar daerah. Sebaliknya, penangkar benih lokal cenderung menggunakan benihG3asal luar daerah yanglebih mahal. Usaha penangkaran benih kentangG3merupakan bisnis yang menguntungkan. Kelompok TaniBaringin Mudo sebagai penangkar benih menghasilkan kentang konsumsi 9.772 kg dan kentang calon benihG4sebanyak 4.489 kg/ha. Dengan rendemen pengolahan benih 75%, harga pokok benihG4Rp.3.823,2/kg. Potensi pasar benihG4sebanyak 1.023-1.535 t/th, sementara produksi oleh lima penangkar benih sekitar16 t/th. Daya saing kentang terhadap kubis lebih tinggi, dan berada dibawah bawang merah. Peluang untukAnalisis Prospek Bisnis Penangkaran Benih Kentang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Buharman B. dan Harnel)149meningkatkan daya saing kentang terhadap bawang merah dan tomat sangat besar, terutama dalam penggunaanbenih bermutu. Di tingkat produsen, harga kentang relatif stabil, dengan nilai koefisien variasi harga tahun 2006dan 2007 berturut-turut 16,5% dan 15,6%, sementara kubis, cabe merah, bawang merah, dan tomat berkisar17,2-63,9%. Penataan sistem dan fungsionalisasi fasilitas Balai Benih dan penguatan kelembagaan penangkarbenih merupakan faktor pendorong mempercepat terwujudnya swasembada benih kentang di Kabupaten Solok.Kata kunci: Balai benih, penangkar, benih kentang
Keywords
Citation