KAJIAN ADOPSI DAN DAMPAK TEKNOLOGI SISTEM USAHA PERTANIAN PADI-UDANG WINDU DI LAHAN SAWAH TAMBAK KABUPATEN LAMONGAN

Abstract
Description
During 2000 – 2001, AIAT East Java conducted assessment on integrated farming system of rice-tiger prawnin Lamongan regency. This activity was evaluated in July – September 2003. The aim of the evaluation was to obtaindata on (1) adoption level and diffusion of recommended technology, and (2) impact at recommended technology onproductivity and farmer income. Within the evaluation, some information such as farmer characteristics, application ofrecommended technology, productivity and farmer income were collected by survey method. Results indicated that31% of farmers adopted the recommended technology. Subsequently, the recommended technology were diffused tonon-participated farmers. The level of diffusion reached 14%. In addition, the productivity at rice and tiger prawnincreased by 8% and 67% respectively. Finally, farmer income from this farming system increased by 41%. Tocontinue adoption at farming system of rice-tiger prawn, the following requirements are needed: (1) supply ofproduction input on the right time, (2) continue supervision to the farmer, (3) presence of stable and feasible priceassurance and (4) support of local government to increase productivity of integrated farming system of rice-tigerprawn.Key words : farming system, flood plain pond, technical adoption, tigar prawnKajian adopsi dan dampak teknologi ini merupakan evaluasi dari kegiatan sistem usaha pertanian padi-udangwindu yang telah dilakukan BPTP Jawa Timur di Kabupaten Lamongan tahun 2000 dan 2001. Pengumpulan datamenggunakan metode survei yang dilakukan pada bulan Juli-September 2003. Data yang dikumpulkan meliputikarakteristik petani, penerapan teknologi, serta produktivitas dan pendapatan usahatani padi-udang windu. Kajian inibertujuan untuk memperoleh informasi (1) tingkat adopsi dan difusi teknologi anjuran, dan (2) dampak teknologianjuran terhadap produktivitas dan pendapatan usahatani. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologianjuran yang diadopsi oleh petani peserta mencapai 31 persen. Sedangkan teknologi anjuran yang terdifusi oleh petaninonpeserta mencapai 14 persen. Produktivitas padi dan udang windu meningkat 8 dan 67 persen serta pendapatanusahatani meningkat 41 persen. Agar adopsi teknologi usahatani padi-udang windu dapat berlanjut, maka diperlukan;(1) penyediaan sarana produksi yang tepat waktu, (2) bimbingan oleh petugas secara terus menerus, (3) jaminan hargayang layak dan stabil, dan (4) dukungan pemerintah daerah dalam program peningkatan produktivitas usahatani padiudangwindu.Kata kunci : sistem usahatani, sawah tambak, adopsi teknologi, udang windu
Keywords
Citation