KINERJA PASAR PANDAN SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI ANYAMAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Abstract
Description
ABSTRAKTanaman pandan di Indonesia pada umumnya digunakan sebagaibahan baku untuk industri anyaman yang merupakan komoditas ekspor.Introduksi atau pengembangan tanaman pandan menjadi salah satualternatif pada daerah-daerah yang dominan mengguna-kan bahan bakupandan untuk kebutuhan industri, terutama industri anyaman danhandicraft. Untuk mengetahui kinerja pemasaran pandan maka pada bulanJuli-Agustus 2004 telah dilakukan penelitian di Kabupaten Tasikmalaya,Jawa Barat, sebagai sentra penghasil dan industri anyaman pandan diIndonesia. Petani responden dipilih secara acak, demikian pula pedagangpengumpul I, pedagang pengumpul II, dan produsen anyaman pandan.Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder berupa dataharga deret waktu (time series) dari berbagai sumber. Pendekatan yangdigunakan adalah model Structure - Conduct - Performance, denganpangsa petani dan transmisi harga sebagai indikator kinerja pasar. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani menggunakansaluran pemasaran I (89,25%) dan hanya 10,75% yang menggunakansaluran pemasaran II. Bagian harga yang diterima petani hanya 31,25%pada saluran I dan 37,50% pada saluran pemasaran II. Nilai elastisitastransmisi harga sebesar 0,5148 mengindikasikan bahwa perubahan hargapandan tidak seluruhnya ditransmisikan ke petani produsen. Kinerja pasaryang kurang baik ini terjadi karena struktur pasar yang kurang bersaingdan perilaku pasar yang menjadikan posisi tawar petani lemah berhadapandengan pedagang pengumpul.Kata kunci: Pandanus sp, struktur, perilaku, kinerja pasar, pangsapetani, elastisitas transmisi hargaABSTRACTMarket performance of pandanus as raw material ofhandicraft industry in TasikmalayaPandanus (Pandanus sp.) is the essential raw material of handicraftand potential export commodities. The research was carried out to study ofpandanus performance market. The study was conducted at Tasikmalaya,West Java, as main pandanus handicraft producer, on July-August 2004used survey method. Data collected consisted of primary and secondarydata (time series). The sampling method used was simple randomsampling for farmers, traders I, traders II, and pandanus handicraftproduct. Data analyzed was designed with Structure - Conduct –Performance or SCP model. Farmer share and price transmissionelasticity as main indicator and criteria of analysis. The results showedthat 89,25% farmers used marketing channel I, only 10,75% usedmarketing channel II. Farmers share were only 31,25% on marketingchannel I and 37,50% on marketing channel II. Price transmissionelasticity was 0,5148 indicated that pandanus market had asymmetricprices information. The bad pandanus performance market caused byimperfect market and market conduct while powerless bargaining positionof pandanus farmers.Key words: Pandanus sp., structure, conduct, performance, market,farmers share, prices transmission elasticity
Keywords
Citation
URI