POTENSI DAMPAK EKONOMI PENERAPAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN DAN POLIKULTUR LADA DI KABUPATEN PURBALINGGA, PROVINSI JAWA TENGAH / Potential Economic Impact of Pepper Fertilization and Multiple Cropping Technology Application in Purbalingga Regency, Central Java

Abstract
Description
Purbalingga regency since five years has been the center of pepper production in Java Island. This study was conducted from May to September 2017 to analyze the financial performance of pepper farming and its economic impact on the development area. Data and information analysis is done qualitatively and quantitatively. Qualitative analysis uses cross tabulation, then interpreted descryptionally, while quantitative analysis includes: (1) RAVC and MBCR for assessing financial performance; and (2) ΔRAVC and ROI for projected potential economic impacts. The results showed that application of fertilizer technology with <50% recommended dosage only increased RAVC IDR 1.7 million/ha/year with MBCR = 1.53. RAVC contribution of mixed crops reached IDR 12.5 million/ha/year with MBCR = 3.79. The application of fertilization and multiple cropping technology encourages greater pepper productivity increase than BEP productivity and pepper prices in year 2017 is also greater than BEP price, so the application of fertilization technology provides postive benefits for the financial performance of pepper farming. The potential economic impact of pepper technology application reached IDR 1 billion/year up to IDR 3.6 billion/year with ROI = 11.37% to 81.37% may still be enhanced by: (1) encouraging the application of fertilization technology, and (2) encouraging farmers to adopt the fertilization technology and multiple cropping correctly, given that pepper productivity is still far below genetic potential. Therefore, efforts are needed to accelerate adoption of innovation.Keywords: white pepper, technology, financial performance, economic impact AbstrakKabupaten Purbalingga sejak lima tahun terkahir telah menjadi sentra produksi lada di Pulau Jawa. Teknologi budidaya yang dilakukan para petani masih beragam sehingga mempengaruhi terhadap kinerja keuangan serta dampak ekonominya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan September 2017 untuk menganalisis kinerja finansial usahatani lada serta potensi dampak ekonomi penerapan teknologi pemupukan dan polikultur. Analisis data dan informasi dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan tabulasi silang, kemudian diinterpretasi secara deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif meliputi: (1) RAVC dan MBCR untuk menilai kinerja finansial, dan (2) ΔRAVC dan ROI untuk proyeksi dampak ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi pemupukan dengan <50% dosis anjuran hanya meningkatkan RAVC Rp1,7 juta/ha/th dengan MBCR=1,53. Kontribusi RAVC tanaman campuran mencapai Rp 12,5 juta/ha/th dengan MBCR=3,79. Penerapan teknologi pemupukan dan polikultur mendorong peningkatan produktivitas lada lebih besar dari pada BEP produktivitas dan harga lada pada tahun tahun 2017 juga lebih besar dari pada BEP harga, sehingga penerapan teknologi pemupukan dan polikultur memberikan manfaat posistif bagi kinerja finansial usahatani lada. Potensi dampak ekonomi penerapan teknologi pemupukan dan polikultur lada mencapai Rp 1 miliar/th sampai dengan Rp 3,6 miliar/th dengan ROI= 11,37% sampai dengan 81,37% masih mungkin ditingkatkan dengan pendekatan: (1) mendorong peningkatan areal penerapan teknologi pemupukan, dan (2) mendorong petani menerapkan teknologi pemupukan dan polikultur secara benar, mengingat capaian produktivitas lada masih jauh di bawah potensi genetis. Untuk itu diperlukan upaya untuk mempercepat adopsi inovasi secara berkesinambungan. Kata kunci: lada putih, teknologi, kinerja finansial, dampak ekonomi
Keywords
Citation