STUDI POPULASI OPTIMAL PADA TEMBAKAU MADURA DENGAN CARA PANEN SATU KALI

No Thumbnail Available
Date
2016-11-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Percobaan dilakukan di dua tempat dengan perbedaan tipe lahan di Kabupaten Sumencp, P. Madura, unluk mempclajari pengaruh populasi tanam terhadap sifat agronomis dan kimia dari dua varietas tembakau madura Percobaan dilakukan pada tahun 1990 (Mei s/d September), dengan cara panen salu kali, di Desa Guluk-guluk mewakili lahan gunung dengan clevasi 235 m, dan di Desa Kambingan Barat mewakili lahan legal (lahan kering) dengan clevasi 15 m. Sifat tanah dari lahan gunung adalah betcksiur liat, dengan 55% liat, 29% debu, 16% pasir, 0 62% C-organik, 0.11% N, dan pi I 7.5; dan di lahan tcgal adalah betckstur lempung berliat, dengan 34% liat 38% debu, 28% pasir, 0.55% C-organik, 0.09% N, dan pH 6.9. Perlakuan terdiri atas dua variclas tembakau madura (Prancak dan Berbedih) dan tiga taraf populasi tanaman (25 000, 33 000, dan 41 000 tanaman per ha). Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial, dengan empat ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada lahan gunung variclas Prancak memberikan hasil krosok dan kadar Cl daun yang lebih tinggi dan pada varietas Berbedih. telapi variclas Berbedih memberikan jumlah daun dan kadar nikotin yang lebih tinggi dari pada varietas Prancak. Sifat lain dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi tanam meningkatkan hasil daun rajangan dan krosok. telapi menurunkan ukuran lebar daun Sebagian besar sifat-sifat tembakau tidak terpengaruh oleh kenaikan populasi. Populasi tanam yang sesuai untuk lahan gunung adalah 41 000 tanaman/ha, atau dengan jarak tanam (90 cm x 45 cm)/2 x 45 cm. Pada lahan legal varietas Prancak memberikan hasil krosok yang lebih linggi dari pada varietas Berbedih, tetapi varietas Prancak lebih rendah dalam hal jumlah daun, kadar nikotin dan gula dari pada varietas Berbedih Sifal yang lainnya dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi lanam di lahan legal meningkatkan ukuran tinggi tanaman dan hasil krosok Sebagian besar sifat tembakau tidak terpengaruh oleh peningkatan populasi. Populasi yang sesuai untuk lahan tcgal adalah 33 000 tanaman/ha, atau dengan jarak lanam (90 cm x 45 cm)/2 x 40 cm.Kata kunci: Nicotiana tabacum, tembakau madura, populasi lanam, varietas, tipe lahan ABSTRACT Study on optimal plant population of madura tobacco in one harvesting methodThe experiment was conducted in two locations with different type of land, in Sumenep Regency, Madura Island, to study the effect of plant populations on agronomic and chemical characteristics of two madura tobacco varieties. This experiment was conducted in 1990 (May to September) on madura tobacco in one harvesting method, in Guluk-guluk Village represented hilly land lypc at the elevation of 235 m, and in Kambingan Barat Village represented upland type at the elevation of 15 m The soil characteristics of hilly land is clay texture with 55% clay, 29% silt, 28% sand, 0.62% organic-C. 0.11% N, and pll 7.5; and the soil characteristics of upland is clay loam texture with 34% clay, 38% silt, 28% sand, 0.55% organic-C, 0.06% N, and pH 6.9. The treatment consislcd of two varieties of madura tobacco (Prancak and Berbedih) and three plant population rates (25 000, 33 000 and 41 000 plants/ha). The treatments were arranged in factorial randomized block design with four replications. The result showed that in hilly land, Prancak gave more dry leaf yield and leaf Cl content than thai of Berbedih, but Prancak gave less leaf number and leaf nicotine content than Berbedih Other characters of the two varieties were similar. Increasing plant population increased cut and dry leaf yield, but decreased leaf width. Most of tobacco characters were not affected by increasing plant population. Appropriate plant population for hilly land tobacco was 41 000 plants/ha or with plant spacing of (90 cm x 45 cm)/2 x 40 cm. In upland, Prancak gave more dry leaf yield more lhan Berbedih, but Prancak gave less leaf number, nicotine and sugar content than Berbedih. Other characters of the two varieties was similar. Increasing plant population increased plant height and dry leaf yield. Most of tobacco characters were not affected by increasing plant population. Appropriate plant population for upland tobacco was 33 000 plants/ha or with plant spacing of (90 cm x 45 cm)/2 x 45 cm.Key words : Nicotiana tabacum, madura tobacco, plant population, variety, land type
Keywords
Citation