TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN CABE RAWIT
Loading...
Date
2021
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Bawang merah sebetulnya tanaman dataran rendah
dengan ketinggian < 450 m dari permukaan laut (pdpl).
Namun, ternyata beberapa varietas tertentu juga dapat
dibudidayakan di lahan rawa baik pada jenis tanah
mineral maupun tanah gambut yang umumnya
ketinggian 0-100 m dpl. Misalnya petani di Daerah
Kereng Bengkirai atau Kelampangan, sekitar Kota
Palangkaraya, Kalimantan Tengah berhasil bertanam
bawang merah dengan hasil yang cukup tinggi. Lahan
gambut yang semula ditumbuhi semak belukar karena
ditinggalkan, sering tergenang dan terbakar saat
kemarau setelah digarap pada tahun 2010-an dengan
membuat saluran untuk mengeluarkan air yang pada
musim hujan kemudian ditanami sayuran, termasuk
bawang merah diperoleh hasil yang cukup memamdai.
Ada tiga varietas yang adaptif di lahan rawa,
khususnya tanah gambut yaitu Sembrani, Maja Cipanas,
dan Bima Brebes dengan hasil umbi segar (ubinan)
masing-masing 18,7 t/ha; 7,3 t/ha; dan 7,2 t/ha dengan
jumlahporsi kematian (umur 6 minggu setelah tanam)
masing-masing 3,5%, 4,4% dan 18,2 %
Description
Keywords
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN CABE RAWIT