Poverty Mapping And Poverty Analysis In Indonesia

Abstract
Description
IndonesianTulisan ini menganalisis data-data kemiskinan di Indonesia di tingkat kabupaten dan kota. Pertama, peta kemiskinan dibuat dalam pembagian kabupaten atau kota untuk memberikan gambaran visual tentang kemiskinan. Kedua, menguji hubungan antara kemiskinan berdasarkan konsumsi dan kemiskinan berdasarkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar hidup dengan analisis regresi menggunakan prinsip analisis komponen. Pendekatan ini memperjelas pengaruh tersedianya kebutuhan dasar hidup dan karakteristik kemiskinan lainnya terhadap kemiskinan berdasarkan konsumsi. Persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan, dan Indeks Keparahan Kemiskinan tersebar di seluruh kabupaten dan kota, menunjukkan kecenderungan indeks kemiskinan yang lebih tinggi dan lebih parah di pulau-pulau timur Indonesia dibandingkan daerah lainnya. Tidak hanya pengeluaran untuk makanan, tapi kebutuhan dasar hidup dan sektor kerja juga sangat berhubungan dengan kemiskinan berdasarkan konsumsi. Ketersediaan kamar kecil, akses ke air bersih dan pelayanan kesehatan umum dan pendidikan, yang sering diukur sebagai dimensi kemiskinan berdasarkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar hidup, sangat mempengaruhi kemiskinan berdasarkan konsumsi. Untuk mengurangi tingkat keparahan kemiskinan, akses terhadap air bersih paling penting diantara faktor-faktor dalam kesehatan umum. Faktor pendidikan juga berkaitan dengan Indeks Keparahan Kemiskinan; kelulusan dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan tingkat atas berbanding terbalik dengan keparahan kemiskinan dan lebih berpengaruh daripada pengeluaran untuk makanan.EnglishThis paper analyzes poverty-related data in Indonesia at regency and city level. First, poverty mapping is carried out at disaggregated levels by regency or city to visually identify the prevalence of poverty. Second, the relationship between consumption-based poverty and capability-based poverty is examined using principal component regression. This approach clarifies the influence of basic needs availability and other poverty characteristics on consumption-based poverty. Poverty rate, poverty gap and severity poverty are scattered in all regencies and cities, showing the tendency that poverty indices are higher and more severe in eastern islands of the country compared to other regions. In addition to food expenditure, the basic needs and working sector are closely related to consumption-based poverty. The toilet availability, access to safe water and public health services and education, often measured as the dimensions of capability based poverty, are very important to have bearing on consumption-based poverty. To reduce severity of poverty, safe water access is especially the most important factor among other public health variables. Severity poverty also turns out to be correlated with education variables. Completion of elementary and higher education is negatively correlated with severity poverty and more important than food expenditures.
Keywords
Citation