Sistem Surjan, Kearifan Budaya Lokal pada Budidaya Jeruk Padi Sawah di Lahan Rawa

Loading...
Thumbnail Image
Date
2019
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Pembangunan pertanian ke depan dihadapkan pada beberapa kendala, diantaranya adalah alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian. Usaha pengembangan pertanian diarahkan pada pemanfaatan lahan marginal seperti lahan pasang surut. Lahan pasang surut mempunyai potensi cukup besar untuk dijadikan lahan pertanian karena sebarannya sangat luas, yaitu diperkirakan sekitar 20,1 juta hektar yang terbentang di sepanjang pantai Sumatera, Kalimantan dan Papua (Widjaja-Adhi et al., 1992). Pengembangan lahan pasang surut menjadi lahan pertanian produktif mendukung pelestarian swasembada pangan, diversifikasi produksi, peningkatan pendapatan dan lapangan kerja, serta pengembangan agribisnis dan wilayah. Perkembangan budidaya jeruk di lahan rawa semakin meningkat dengan semakin meluasnya lahan rawa yang dibuka untuk areal pertanian. Tanaman jeruk sangat menjanjikan dan memberikan keuntungan yang cukup tinggi dibandingkan tanaman lainnya. Jeruk siam merupakan jenis jeruk yang mempunyai peranan penting di pasaran Indonesia, karena produksinya paling tinggi, digemari konsumen dan nilai ekonominya menguntungkan. Jeruk bisa dikonsumsi dalam bentuk buah segar, juga diolah menjadi minuman segar seperti Es Buah dan Juice Jeruk dan hal ini merupakan sumber utama vitamin C yang sangat berperan dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap segar dan bugar.
Description
Keywords
Sistem Surjan, Kearifan Budaya Lokal pada Budidaya Jeruk Padi Sawah di Lahan Rawa
Citation