Identifikasi Ciri Rumah Tangga Defisit Energi

Abstract
Description
EnglishImprovement of energy consumption is one of poverty alleviation efforts and is one of development programs on equity. Even though in aggregate term per capita energy consumption has been achieved, but because of imbalance in regional distribution, households with energy deficit are still exist in each province, ranging from 5.5 percent to 21.1 percent. In term of energy consumption which can be traced through average per capita consumption, ratio of riil per capita consumption to its requirements, and percentage of deficit energy household; households in rural areas are better off than those in urban region. Variables which can be used to identify the deficit energy households are household expenditures, household income, and level of educational attainment of housewife. In rural villages households with energy deficit are characterized by low level of expenditures, agriculture as main income source, and education level of housewife below primary school. In urban area, household deficit energy are those who have low income and work at service sectors. Those households with low level of energy consumption are the right target group of poverty alleviation programs.IndonesianPerbaikan konsumsi energi merupakan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai perwujudan pemerataan  pembangunan.  Walaupun  secara  agregat  konsumsi  energi  per  kapita  telah  terpenuhi. Adanya masalah dalam distribusi konsumsi menyebabkan pada tiap propinsi masih terdapat rumah tangga defisit energi yang besarnya antara 5,5 persen sampai 21,1 persen. Dalam konsumsi energi tersebut di pedesaan relatif lebih baik dibanding perkotaan yang terlihat dari besarnya tingkat konsumsi, persentase pemenuhan terhadap kebutuhan dan lebih kecilnya persentase rumah tangga defisit energi. Peubah yang dapat dipakai dalam mengidentifikasi rumah tangga defisit energi adalah tingkat pengeluaran, pendapatan rumah tangga dan pendidikan istri. Di pedesaan rumah tangga defisit energi dicirikan berada pada tingkat pengeluaran rendah, sumber pendapatan sebagian besar di pertanian dan dengan tingkat pendidikan istri dibawah SD. Di perkotaan rumah tangga defisit energi berada pada kelompok pendapatan rendah dan sebagian besar bergerak di sektor jasa. Dalam rangka mengurangi tingkat rumah tangga defisit energi maka perhatian lebih haruslah diarahkan kepada kelompok rumah tangga tersebut sebagai target grup. Pendekatan melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran gizi dari ibu rumah tangga (istri) merupakan langkah yang paling strategis.
Keywords
Citation