Emisi Gas Rumah Kaca Dari Berbagai Varietas Padi Di Lahan Sawah Tadah Hujan

Abstract
Dinamika gas rumah kaca pada tanah sawah dengan periode tidak tergenang lebih lama akan berbeda polanya dengan tanah sawah yang tergenang terus menerus, sehingga akan berpengaruh terhadap sumber dan rosot GRK. Tanaman padi memegang peran penting dalam emisi gas CH4 dari lahan sawah. Kurang lebih 90% CH4 yang dilepas dari lahan sawah ke atmosfer dipancarkan melalui tanaman dan sisanya melalui gelembung air (ebullition). Ruang udara pada pembuluh aerenkima yang terdapat pada daun, batang dan akar yang berkembang dengan baik menyebabkan pertukaran gas pada tanah tergenang (anaerobik) berlangsung cepat. Kegiatan penelitian lapang dilakukan di lahan sawah berjenis tanah Inceptisol pada musim penghujan 2014/2015 dan musim kering 2015 untuk mengetahui emisi GRK dari beberapa varietas padi tipe baru. Percobaan disusun secara acak kelompok dengan tiga ulangan dan delapan varietas padi (Ciherang, Cibogo, Cigeulis, Memberamo, Hipa Jatim 2, Hipa 18, Inpari 19 dan Inpari 20). Rejim air dipertahankan pada ketinggian air 5 cm. Data yang dikumpulkan meliputi fluks GRK, pH tanah, potensial redoks, pertumbuhan tanaman (tinggi dan jumlah anakan), komponen hasil dan hasil gabah. Varietas Inpari 19 melepaskan emisi gas rumah kaca terendah, yaitu masing-masing 3,60 t CO2-eha-1musim-1(musim kering 2015) dibandingkan varietas yang lain yang diuji (Ciherang, Cibogo, Cigeulis, Memberamo, Hipa Jatim 2, Hipa 18, Inpari 19 dan Inpari 20).
Description
10 hlm.; 5 gambar; 2 tabel
Keywords
BENIH, DORMANSI, KNO3, ZA, SENGON LAUT, LAMTORO
Citation