Membangun kewirausahaan calon petani muda

No Thumbnail Available
Date
2020
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
PPMKP
Abstract
RINGKASAN EKSEKUTIF Polbangtan Gowa adalah perguruan tinggi di Kementerian Pertanian yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, dengan profil lulusan menajdi job creator dan job seeker. Polbangtan Gowa merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian. Berkurangnya jumlah petani sekitar 500.000 orang per tahun, dan 84 persen petani berusia lanjut, perlu diimbangi dengan rekruitmen petani muda melalui pendidikan pertanian. Perguruan tinggi dituntut untuk mampu mengembangkan kurikulum sebagai perwujudan dari standar isi perguruan tinggi, untuk mengembangkan struktur kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pengembangan lingkungan, serta kebijakan yang diprogramkan oleh pemerintah, khususnya di Kementerian Pertanian. Kurikulum memegang peranan penting sebagai alat pendidikan yang sangat vital dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Itulah sebabnya, setiap institusi pendidikan wajib memiliki kurikulum yang sesuai dan serasi dengan kedudukan, fungsi, dan peran serta tujuan lembaga tersebut untuk lebih bermutu. Saat ini penyelenggaraan pendidikan di Polbangtan Gowa mengacu kepada Kurikulum 2018 yang masih bersifat umum dan belum fokus kepada kurikulum berbasis wirausaha dengan 20 matakuliah. Oleh karena itu ke depan, Polbangtan Gowa akan mengembangkan kurikulum yang dimanifestasikan dalam bentuk kurikulum pendidikan dan metodologi pembelajaran yang bervisi kewirausahaan (curriculum-Based Entrepr eneurship). Setelah tersusunnya kurikulum berbasis kewirausahaan, akan dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu berupa pengembangan wirausaha dan pemandirian wirausaha. Adapun maksud dan tujuan dari implementasi proyek perubahan ini adalah terciptanya kurikulum yang berbasis kewirausahaan dan metode pembelajaran sehingga dapat menghasilkan profil lulusan sebagai job kreator dan job seeker. Tujuan tersebut bisa tercapai jika kita mengambil langkah-langkah yang tepat, bertahap dan sistematis untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk milestone proyek perubahan yang terbagi atas 3 yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk milestone jangka pendek terdiri atas: 1. Membentuk Tim Efektif. 2. Pertemuan dengan tim efektif. 3. Konsultasi dengan mentor dan coach. 4. Pertemuan dengan tim efektif dalam rangka pembahasan materi kurikulum wirausaha. 5. Pertemuan dengan tim efektif dalam rangka pematangan konsep kurikulum. 6. Penyusunan draft kurikulum dengan metode pembelajaran. 7. Kurikulum pendidikan berbasis wirausaha. 8. Diskusi penyempurnaan kurikulum, analisa kebijakan melalui forum group diskusi. 9. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis kurikulum. Adapun milestone jangka menengah proyek perubahan terdiri atas 5, yaitu: 1. Bimbingan teknis. 2. Pengembangan wirausaha. 3. Jejaring usaha. 4. Bertambahnya omzet perusahaan. 5. Variasi usaha. Adapun milestone jangka panjang lebih pada manfaat yang dirasakan pada tahun berikutnya (2022). Identifikasi stakeholder yang terlibat dalam proyek perubahan ini dilakukan dengan pemetaan berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap proyek perubahan. Dari hasil pemetaan tersebut diperoleh klasifikasi yaitu stakeholder internal dan eksternal. 1. Stakeholder Internal : a. Tim Efektif Proyek Perubahan. b. Unsur Pimpinan yang terdiri atas Wadir I, II, III serta Kabag Administrasi Umum dan Kabag Administrasi Akademik. c. Dosen, Pranata Laboratorium Pendidikan, Tenaga Teknis, Tenaga administrasi. d. Mahasiswa. 2. Stakeholder Eksternal : a. Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perkebunan Provinsi Sulsel. b. Kepala Dinas Peternakan Prov Sulsel. c. Para Kepala Dinas Pertanian, Peternakan Kabupaten Maros, Bone, Bantaeng, Bulukumba. d. Dunia Usaha dan Dunia Industri seperti Direktur Utama CPI Prov Sulsel, PT. Mars, PT. Best Planter Indonesia. e. Para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). f. Petani Milenial. Keberhasilan suatu program atau kegiatan terkadang berbeda setiap orang dalam menilainya. Oleh karena itu, untuk menyeragamkannya dibuatlah kriteriakriteria yang menunjukkan bahwa suatu program/kegiatan dikatakan berhasil. Keberhasilan proyek perubahan juga tidak terlepas dari kriteria. Adapun kriteria keberhasilan proyek perubahan ini adalah sebagai berikut: 1. Terbentuknya tim proyek perubahan yang disebut Tim Efektif yang ditetapkan oleh Keputusan Direktur Polbangtan Gowa No.1871/OT.240/I.10/010/2020, terhitung 1 Okt 2020. 2. Pertemuan dengan Tim Efektif, untuk membahas pembagian tugas Tim Efektif dalam mendukung implementasi proyek perubahan. 3. Tersusunnya draft kurikulum berbasis kewairausahaan dengan minimal 20 SKS fokus kewirausahaan. 4. Tersusunnya metodologi pembelajaran, dalam bentuk pembelajaran teaching factory/TEFA, pembelajaran laboratorium, pembelajaran bengkel latih, pembelajaran kelas lapangan. Faktor yang mendukung keberhasilan program implementasi proyek perubahan ini adalah komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder baik internal maupun eksternal, koordinasi dan kerjasama yang baik diantara tim efektif, adanya sarana dan prasarana yang memadai.
Description
Keywords
Sekolah Pertanian, Kurikulum, Kewirausahaan, Wirausaha, Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN), Polbangtan Gowa, Laporan Proyek Perubahan, PKN=Pelatihan Kepemimpinan Nasional, PKN TK.II/17/2020
Citation