Abstract:
.
81
Selain itu dapat pula disimpulkan telah terjadi perubahan pada peta
stakeholder sebagaimana pada BAB II dengan mengalami pergeseran, yang
dapat kami gambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.1 Pergeseran Peta Stakeholders
SEMULA MENJADI Latens (Pengaruh Besar Kepentingan Kecil) Latens (Pengaruh Besar Kepentingan Kecil)
1. BPKP 2. Direktur Jenderal
------------------------------------ ------------------------------------
Promoters (Pengaruh Besar Kepentingan Besar)
Promoters (Pengaruh Besar Kepentingan Besar)
1. Menteri 2. Inspektur Jenderal 3. Sekretaris Jenderal 4. Para Inspektur
1. Menteri 2. Inspektur Jenderal 3. Sekretaris Jenderal 4. Para Inspektur 5. BPKP 6. Para Direktur Jenderal 7. Auditor
Aphatetics (Pengaruh Kecil Kepentingan Kecil)
Aphatetics (Pengaruh Kecil Kepentingan Kecil)
1. Kasubbag Tata Usaha Inspektorat 2. Staf/PPK
1. Kasubbag Tata Usaha Inspektorat 2. Staff/PPK
Defenders (Pengaruh Kecil Kepentingan Besar)
Defenders (Pengaruh Kecil Kepentingan Besar)
1. Kepala Bagian Program, Anggaran dan Pelaporan 2. Kepala Bagian Analisis Pemantauan Hasil Pengawasan 3. Para Auditor
1. Kepala Bagian Anggaran dan Pelaporan 2. Kepala Bagian Analisis Pemantauan Hasil Pengawasan
Pada kesempatan ini penulis selaku reformer menyampaikan bahwa
terdapat beberapa rekomendasi yang dapat disampaikan yaitu :
1. Prototype SWITBERI ini kiranya sebagai sebuah sistem aplikasi berbasis
TI dapat dibangun dengan lebih sempurna dan lengkap mencakup semua
area pengawasan.
82
2. Baik APIP maupun unit pelaksana teknis mendapatkan pelatihan dan
bimtek yang memadai berkaitan penysusunan risk register yang dan
penggunaan dari aplikasi SWITBERI ini
3. Saran dari BPKP agar sistem ini sebagai instrumen terukur, untuk di
implementasikan dengan lebih baik oleh semua lini pada bisnis proses
melalui evaluasi dan pemantauan secara berkala terhadap penerapan
manajemen risiko.