Potensi Pengembangan Minyak Daun Cengkih sebagai Komoditas Ekspor Maluku

No Thumbnail Available
Date
2016-06-01
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Abstract
Description
Minyak daun cengkih dihasilkan melalui penyulingan (distilasi uap) daun cengkih gugur. Potensi daun cengkih gugurdiperkirakan 2.368.043 t/tahun dari area tanam 455.393 ha dengan rendemen minyak 14%. Permintaan minyakdaun cengkih, terutama turunannya seperti eugenol, metil eugenol, isoeugenol, dan vanilin sintetis sangat tinggikarena penggunaannya sangat luas, seperti untuk industri kosmetik, farmasi, penyedap makanan, dan pengobatan.Indonesia memasok minyak daun cengkih lebih dari 60% untuk pasar dunia. Namun, kontribusi Maluku relatifmasih kecil karena area tanam cengkihnya hanya 36.042 ha dengan potensi daun gugur 93.805 t/tahun atau setaradengan 1.861 ton minyak/tahun. Tersedianya lahan untuk pengembangan perkebunan seluas 871.656 ha di Maluku,serta teknologi budi daya dan pascapanen cengkih memungkinkan dikembangkannya agribisnis cengkih mulai darihulu sampai hilir (pengolahan minyak daun cengkih). Harga jual minyak daun cengkih di Ambon berkisar antaraRp25.000Rp30.000/kg. Berdasarkan ketersediaan bahan baku, inovasi teknologi, tenaga kerja, harga, danpermintaan pasar luar negeri, sudah sepatutnya peluang ini diambil pemerintah daerah Maluku untuk mengembangkanindustri minyak daun cengkih dan turunannya. Salah satu turunan minyak daun cengkih yang mudah dibuat adalaheugenol kasar (crude eugenol), dengan harga jual US$5,15/kg, lebih tinggi dibanding minyak daun cengkih US$4,5/kg. Fasilitasi pemerintah daerah diperlukan, berupa kebijakan, modal kerja, fasilitas, dan insentif kemudahan bagiinvestor dalam upaya mengembangkan minyak daun cengkih guna meningkatkan pendapatan asli daerah.
Keywords
Citation