Pengaruh Saat Tanam dan Kadar Air Awal Penyimpanan Terhadap Viabilitas Benih Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) ‘Mallika’

No Thumbnail Available
Date
2012-12
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IAARD Press
Abstract
Pengadaan benih kedelai hitam dalam jumlah yang memadai, tepat waktu dan berkualitas tinggi sering menjadi kendala bagi petani kedelai. Produksi benih sering dilakukan beberapa waktu sebelum musim tanam, sehingga benih harus disimpan dengan baik agar tetap mempunyai daya tumbuh yang tinggi saat ditanam kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh saat tanam dan kadar air awal benih yang berbeda selama penyimpanan terhadap viabilitas benih kedelai hitam. Penyimpanan dan pengujian viabilitas benih dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, UGM, Yogyakarta dari bulan Februari 2009-November 2009. Penelitian menggunakan rancangan perlakuan faktorial 3 x 3 yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah saat tanam, yaitu November, Desember 2008 dan Januari 2009. Faktor kedua adalah kadar air awal benih sebelum penyimpanan, yaitu 9%, 11%, dan 13%. Tiap kombinasi perlakuan disimpan selama enam bulan. Setiap bulan dilakukan pengamatan terhadap viabilitas benih yaitu Kadar Air benih, Daya Hantar Listrik (DHL), Daya Tumbuh benih, Indeks Vigor, dan Kadar Protein benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih dengan perlakuan saat tanam Desember dengan kadar air awal 9% dan 11% mampu mempertahankan viabilitas benih tetap tinggi sampai 5 bulan penyimpanan, dengan daya tumbuh >80%; sedangkan perlakuan saat tanam Desember dan Januari dengan kadar air awal 9% mampu mempertahankan viabilitas benih tetap tinggi sampai 6 bulan penyimpanan, dengan daya tumbuh >80%. Penanaman kedelai dalam rangka pengadaan benih sebaiknya dilakukan pada bulan Desember dan Januari.
Description
Keywords
Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian
Citation