Kajian Adaptasi dan Stabilitas Hasil Varietas Unggul Ubi Jalar di Sepuluh Lokasi di Indonesia

No Thumbnail Available
Date
2012-12
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IAARD Press
Abstract
Penampilan yang stabil adalah salah satu sifat yang paling diinginkan dari suatu genotipe untuk dapat dirilis sebagai suatu varietas unggul yang beradaptasi luas. Ketidakstabilan hasil suatu genotipe di berbagai lingkungan biasanya menunjukkan interaksi yang tinggi antara faktor genetis dan lingkungan. Dengan adanya interaksi genotipe x lingkungan, korelasi genotipe dan fenotipe akan berubah. Mengingat besarnya variasi lingkungan tumbuh maka varietas unggul yang ideal adalah yang berpotensi hasil tinggi dan stabil atau sedikit sekali berinteraksi dengan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya adaptasi dan stabilitas hasil dari varietas unggul ubi jalar dan menentukan varietas yang cocok dikembangkan di daerah sentra produksi ubi jalar di Indonesia. Pengujian dilakukan pada bulan September 2007 sampai Maret 2008 di sepuluh lokasi yakni di Bukittinggi dan Batusangkar (Sumatera Barat), Kuningan (Jawa Barat), Banjarnegara dan Karanganyar (Jawa Tengah), Malang, Blitar, dan Mojokerto (Jawa Timur), Gondang dan Narmada (Nusa Tenggara Barat). Percobaan lapang menggunakan rancangan acak kelompok 3 ulangan dengan ukuran petak 5 m x 5 m dan jarak tanam 100 cm x 25 cm. Sebagai perlakuan 9 varietas unggul dan 1 varietas lokal sebagai pembanding. Varietas yang diuji, yaitu Papua Solossa, Jago, Papua Pattipi, Sawentar, Sukuh, Kidal, Sari, Cangkuang, Beniazuma dan varietas lokal. Dosis pupuk yang diberikan adalah 100 kg urea + 100 kg SP 36 + 100 kg KCl per hektar dengan 2 ton pupuk kandang. Sebagai pupuk dasar diberikan seluruh pupuk SP 36 dan sepertiga takaran urea dan KCl sedangkan dosis sisanya diberikan pada saat tanaman berumur 1 bulan. Tanaman dipanen setelah berumur 5 bulan. Untuk mengetahui adaptasi dan stabilitas hasil dari varietas yang diuji digunakan hasil umbi segar sebagai tolok ukur. Analisis stabilitas hasil sepuluh varietas yang diuji di sepuluh terdapat satu varietas yang stabil, yaitu Sawentar dengan rataan hasil umbi 26,08 t/ha, sedangkan 9 varietas lainnya tergolong tidak stabil. Varietas Sawentar, Sukuh, Jago, Sari dan Beniazuma menunjukkan stabilitas hasil dibawah rata-rata. Varietas-varietas ini sangat peka terhadap perubahan lingkungan dan beradaptasi khusus di lingkungan produktif.
Description
Keywords
Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian
Citation