Adaptasi dan Stabilitas Galur-Galur Hasil Pemurnian Kultivar Lokal Padi Pasang Surut Kabupaten Pelalawan Pada Berbagai Lingkungan Tumbuh

No Thumbnail Available
Date
2012-12
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IAARD Press
Abstract
Kabupaten Pelalawan termasuk salah satu wilayah penyebaran padi lokal pasang surut. Rata-rata kultivar lokal yang ditanam petani sudah tidak murni dan daya hasilnya rendah. Pemurnian kultivar lokal telah dilakukan dan dihasilkan enam genotipe yang bagus. Penelitian untuk mengetahui daya adaptasi dan stabilitas keenam genotipe tersebut telah dilaksanakan di enam lokasi pada tahun 2009 dan 2010. Penelitian dirancang menurut rancangan acak kelompok yang diulang empat kali. Analisis data menggunakan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji BNT. Stabilitas genotipe dianalisis dengan metode AMMI dan analisis parameter stabilitas menurut Eberhart dan Russel (1966). Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe Cekau F10 dan Cekau F37 secara konsisten memberikan hasil gabah kering giling lebih tinggi dibandingkan populasi dasar dan varietas pembanding dengan rata-rata hasil masing-masing 6,59 t/ha dan 6,65 t/ha gabah kering giling. Genotipe Populasi Dasar Cekau, Cekau F14, dan Cekau F32 stabil di semua lokasi pengujian. Genotipe Cekau F33 bersifat spesifik di lokasi sungai Upih dan sungai Bagan; genotipe Karya Aro, Cekau F37, dan Cekau F10 bersifat spesifik di lokasi sungai Selamat dan sungai Upih; varietas Batanghari spesifik di Pekanbaru dan Rimba Melintang. Pemurnian kultivar dapat mengubah tingkat stabilitas populasi tanaman yang dimurnikan.
Description
Keywords
Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian
Citation