Dampak Pemberian Biskuit Konsentrat Protein Ikan dan Probiotik terhadap Daya Tahan Tubuh Anak Balita

Loading...
Thumbnail Image
Date
2005-11-22
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Kurang energy protein (KEP) masih merupakan masalah utama di Indonesia saat ini yang dapat menghambat laju pertumbuhan Nasional. KEP tergolong masalah gizi makro yang dapat menurunkan kualitas fisik dan mental, produktivitas kerja meningkatkan resiko terkena penyakit dan kematian. Hal tersebut terutama terjadi pada kelompok masyarakat yang membutuhkan gizi lebih seperti bayi/balita, ibu hamil dan menyusui serta anak-anak dalam masa pertumbuhan. Pemberian makanan tambahan berbasis konsentrat protein ikan + probiotik merupakan salah satu alternative untuk mengatasi masalah ini, melalui pemulihan kesehatan peningkatan status gizi dan peningkatan daya tahan tubuh (imunitas). Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mempelajari pembuatan formulasi biskut konsentrat protein ikan (KPI) + probiotik, 2). Mempelajari dampak pemberian formulasi biscuit KPI dan probiotik terhadap daya tahan tubuh anak balita. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pembuatan formulasi biscuit KPI + probiotik yang terdiri dari pembuatan KPI, pembuatan krim probiotik, dan pembuatan biscuit KPI + probiotik. Analisis yang dilakukan adalah analisis daya awet protein produk secara biologis dan antibody terhadap tikus petcobaan. Tahap kedua, melakukan uji coba produk terhadap daya tahan anak balita. Hasil yang diperoleh terlihat bahwa daya terima tikus percobaab melalui uji in vivo terhadap produk biscuit KPI + probiotik cukup tinggi yaitu NPR (6,9), BV (98,5%), Digestibility (94,6 %), NPU (93,2 %), dan IgA (204,5 mg/dl). Dengan demikian produk ini layak dikomsumsi oleh anak balita. Uji coba produk kepada 105 anak balita dibagi dalam tiga kelompok : kelompok biscuit tanpa KPI, biscuit KPI, dan biscuit KPI + KPI + probiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok biscuit KPI + probiotik adalah yang terbaik, karena pada akhir intervensi selama 90 hari, rata-rata anak balita yang mengsomsumsi produk ini memiliki peningkatan daya tahan tubuh (Imunoglobulin A) cukup tinggi (sebelum intervensi rata-rata lgA 87,78 mg/dl dan sesudah intevensi 107,61 mg/dl terjadi peningkatan 19,83 mg/dl). Zscare BB/U (0,53), lebih tinggi dibandingkan dengan biscuit KPI (0,44) dan biscuit tanpa KPI (0,23). Disamping itu, produk ini memiliki viobilitas bakteri Leuconostoc mesenteroides IS-27526 pada mikrobiota usus anak balita (1,5 x 106 koloni/g) yang cukup tinggi. Serta mempunyai morbiditas lebih rendah (14,3%) dibandingkan dengan yang mengkomsumsi biscuit KPI (23%) dan biscuit tanpa KPI (29,5%). Dengan demikian produk formulasi ini direkomendasikan untuk di komsumsi pada balita yang kurang KEP dan busung lapar
Description
Keywords
Balita, Biskuit, Protein Ikan, Daya Tahan Tubuh
Citation