Transformasi digital dalam melaksanakan audit untuk meningkatkan kinerja di Inspektorat III

No Thumbnail Available
Date
2020
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
PPMKP
Abstract
RINGKASAN EKSEKUTIF Permasalahan yang dihadapi oleh Inspektorat III Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian adalah cakupan audit baru menjangau 20% dari target auditi, pemeriksaan masih dilakukan secara manual dan konvensional. Selain itu belum mempunyai tool yang tepat untuk mempercepat kerja, juga auditor belum mempunyai kemampuan, dan belum ada regulasi yang memayunginya. Sementara itu Menteri Pertanian menaruh harapan agar Itjen memegang fungsi untuk membentuk early warning system - menemukan temuan terlebih dahulu. Salah satu solusinya adalah membuat aplikasi terintegrasi dari aplikasi-aplikasi yang sudah dibangun yang dapat bekerja cepat, akurat, tepat. Aplikasi ini dapat digunakan oleh satker/mitra Inspektorat III sebagai continuous monitoring yang memberikan early warning system apabila ada ketidakberesan dalam mengelola keuangan. Aplikasi ini juga digunakan auditor untuk melakukan analisis yang cepat dan dapat menjangkau lebih luas cakupan audit. Selain itu harus ada regulasi yang memayungi kegiatan innovatif, mengharuskan auditor dan auditi menggunakan aplikasi tersebut. Untuk tercapainya gagasan baru tersebut perlu didukung oleh Tim kerja. Tim kerja atau yang dinamakan Tim Efektif bertugas merumuskan proses bisnis, alur kerja aplikasi. Selanjutnya diterjemahkan oleh programmer yang memahami proses bisnis. Selanjutnya bagian dari Tim Efektif ada yang merumuskan SOP dan regulasinya. Agar regulasinya dapt diterapkan perlu legal drafting dari Biro/Bagian yang menangani hukum. Selanjutnya aplikasi untuk dapat diimplementasikan oleh auditor dan auditi diperlukan adanya promotor yang mendorong dan menginspirasi. Disamping itu terdapat pihak-pihak terlibat yang berpengaruh terhadap keberhasilan. Di antaranya kelompok Laten yang dapat menggagalkan gagasan. Juga terdapat pihak-pihak terkait tetapi tidak terlalu berpengaruh. Tugas tim adalah melakukan pemahaman kepada semua pihak agar mendukung atau promotor. Proyek perubahan yang bagus dapat tidak berhasil pada tahap implementesi. Diperlukan strategi marketing dengan mengidentifikasi produk apa yang dipasarkan (product), keuntungan apa yang didapat oleh customer (price), dimana tempat (place) memasarkan, dan media promosi agar tepat (promotion), serta siapa customer yang disasar harus jelas. Dengan keterbatasan anggaran, akhirnya proyek perubahan pada tahap jangka pendek dapat dilaksanakan. Optimalisasi menjadi kata kunci, memilah prioritas sisa kegiatan menjadi salah satu solusi faktor ketersediaan anggaran. Output SK Tim, Design Aplikasi dan rapat stakeholder dapat dilaksanakan tepat waktu. Bahkan SK Irjen tetang Pedoman Teknis Sistem Informasi Audit Elektronik/SOP yang semula dijadwalkan tahap menengah dapat diselesaikan maju selangkah.
Description
Keywords
Pengawasan intern, APIP=Aparat Pengawas Intern Pemerintah, Keuangan, Aplikasi audit, Kinerja, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Laporan Proyek Perubahan, PKN=Pelatihan Kepemimpinan Nasional, PKN TK.II/17/2020
Citation