Combining Ability and Correlation Analysis of Cacao Pod Numbers in Half Diallel Crosses

Abstract
Description
Analysis of combining ability and correlation between characters in cacao plays an important role and benefits in an effort to obtain superior high-yield genetic material. This analysis makes it easy to find out the best combination of parents in producing superior progeny. The study aimed to analyze the combining ability and correlation of cacao pod numbers in F1 population generated from half-diallel crossing. The study was conducted at Pakuwon Experimental Station, Sukabumi, West Java, at an altitude of 450 m above sea level with Latosol soil type and B climate type (Schmidt and Fergusson), from 2014 until 2018. The experiment was arranged using a randomized block design (RBD) with 10 combinations of half-diallel crossing method that were repeated three times. The parental genotypes used were ICCRI 03, TSH 858, DR 1, ICS 13, and SCA 6. The variables observed were the number of healthy pods, number of rotten pods, number of cherelle wilts, and total pod numbers. The combining ability was analyzed using the Griffing 4 method, while correlation analysis was carried out phenotypically and genotypically.The results showed the action of non-additive genes in the F1 generation and three combinations of crosses, namely ICCRI 03 x TSH 858, TSH 858 x DR 1, and ICS 13 x SCA 6 had the opportunity to be developed into superior hybrids. In addition, it is known that there were phenotypic and genotypic positive correlations between the observed pod component characters.
Analisis daya gabung dan korelasi antar karakter pada tanaman kakao memegang peranan dan manfaat yang penting dalam upaya memperoleh materi genetik unggul dengan produksi tinggi. Analisis ini relatif lebih mudah untuk mengetahui kombinasi tetua yang terbaik dalam menghasilkan keturunan unggul. Tujuan penelitian adalah menganalisis daya gabung dan korelasi karakter jumlah buah kakao pada populasi F1 yang diperoleh melalui metode persilangan setengah dialel. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Pakuwon, Sukabumi, Jawa Barat, pada ketinggian tempat 450 m di atas permukaan laut dengan jenis tanah Latosol dan tipe iklim B (Schmidt dan Fergusson), mulai tahun 2014 sampai 2018. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan kombinasi persilangan setengah dialel yang diulang tiga kali. Tetua persilangan terdiri dari klon ICCRI 03, TSH 858, DR 1, ICS 13, dan SCA 6. Parameter yang diamati antara lain jumlah buah sehat, buah busuk, layu pentil, dan jumlah buah total. Analisis daya gabung dilakukan menggunakan metode Griffing 4, sedangkan analisis korelasi dilakukan secara fenotipik maupun genotipik. Hasil penelitian menunjukkan adanya aksi gen non aditif pada generasi F1 hasil persilangan, serta diperoleh tiga kombinasi persilangan (ICCRI 03 x TSH 858, TSH 858 x DR 1, dan ICS 13 x SCA 6) yang berpeluang untuk dikembangkan menjadi hibrida unggul. Selain itu, diketahui adanya korelasi yang positif secara fenotipik maupun genotipik antar karakter komponen buah yang diamati.
Keywords
Cacao; combining ability; correlation; half diallel crosses, pod number, , Daya gabung; jumlah buah; kakao; korelasi; persilangan setengah dialel,
Citation