Increased Efficiency of Cacao Somatic Embryo Development Medium Using Granulated Sugar

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Availability of inexpensive and efficient tissue culture methods is needed in the development of mass propagation methods. The efficiency can be obtained through the use of low cost media components such as granulated sugar. The study aimed to determine the efficiency of cacao somatic embryo development medium using granulated sugar and its effect on somatic embryo formation. The study was conducted at Tissue Culture Laboratory for Superior Seed Development, IAARD, Bogor, from March to October 2016. Formation and maturation of somatic embryos was conducted using DKW medium without growth regulators. The treatments tested were carbon sources in the media (laboratory grade sucrose; a mixture of sucrose and granulated sugar with a ratio of 3:1, 2:2 and 1:3; granulated sugar) and cacao genotypes (Sca 6 and ICCRI 4). The study used in a randomized complete block design in factorial 2 favtors with 8 replications, which consisted of 10 explants per experimental unit. The results showed that carbon sources and genotypes significantly affected somatic embryos formation, whereas the interaction effect was not significant. The use of granulated sugar 30 g/l produced approximately 35.3% of somatic embryo formation and 3.5 somatic embryos per explant, which is not significantly different from sucrose 30 g/l (31.1% and 4.1), whereas the mixture of sucrose and granulated sugar produced the lowest average percentage of somatic embryo formation and the number of somatic embryos per explant (20.3%, 18.8%, 17.8% and 1.5; 2.2; 2.8 respectively). The low-cost somatic embryogenesis method was successfully developed with an efficiency of 98.8% per liter of media.
Ketersediaan metode kultur jaringan yang murah dan efisien sangat diperlukan di dalam pengembangan metode perbanyakan massal. Efisiensi metode dapat diperoleh melalui penggunaan komponen media yang lebih murah seperti gula pasir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efisiensi penggunaan gula pasir di dalam media pembentukan sekaligus pendewasaan embrio somatik dan pengaruhnya terhadap pembentukan embrio somatik kakao. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Unit Pengembangan Benih Unggul Balitbangtan, Cimanggu Bogor, pada bulan Maret – Oktober 2016. Pembentukan sekaligus pendewasaan embrio somatik dilakukan di dalam media DKW tanpa zat pengatur tumbuh. Perlakuan yang diuji adalah jenis sumber karbon di dalam media (sukrosa grade laboratorium; campuran sukrosa dan gula pasir dengan perbandingan 3:1, 2:2 dan 1:3; gula pasir) dan genotipe kakao (Sca 6 dan ICCRI 4). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial 2 faktor dengan 8 ulangan, dan setiap unit percobaan terdiri dari 10 eksplan. Hasil penelitian menunjukkan jenis sumber karbon dan genotipe memberikan pengaruh yang nyata terhadap pembentukan embrio somatik kakao, sedangkan pengaruh interaksinya tidak nyata. Penggunaan gula pasir 30 g/l menghasilkan rata-rata persentase pembentukan embrio somatik 35,3% dan jumlah embrio somatik per eksplan 3,5, tidak berbeda nyata dengan sukrosa 30 g/l (31.1% dan 4,1), sedangkan campuran sukrosa dan gula pasir menghasilkan rata-rata persentase pembentukan embrio somatik dan jumlah embrio somatik paling rendah (berturut-turut 20,3%, 18,8%, 17,8% dan 1,5; 2,2; 2,8). Metode embriogenesis somatik kakao yang lebih murah telah berhasil dikembangkan dengan capaian efisiensi sebesar 98,8% per liter media.
Keywords
Carbon source; callus; explant; genotype; low-cost; sucrose; tissue culture, , Eksplan; genotipe; kalus; kultur jaringan; murah; sukrosa; sumber karbon,
Citation