PENGARUH VARIETAS DAN JARAK TANAM PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH ASAL BIJI (TRUE SHALLOT SEEDS/TSS) DI KABUPATEN BANTAENG

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Description
The Influence of Varieties and Spacing on Shallot Cultivation from Seeds (True Shallot Seeds/TSS) in Bantaeng District.  Plant population density affects the competition between plants to growth factors so that it will have an impact on the yield of shallots from true shallots seed (TSS). This study aimed to determine the appropriate spacing for growth and tuber yield of some shallots varieties from TSS.  The study was carried out on the dry land of Bonto Mate’ne Village, Sinoa District, Bantaeng Regency – South Sulawesi, from October - December 2017. The experiment used a split plot design with three replications. Two spacing (J1 = 10x10 (cm), J2 = 15 x 15 (cm)) were placed as the main plot and three varieties (Trisula (V1), Bima Brebes (V2) and Tuk Tuk (V3)) as subplots. The results showed that the interaction between varieties and spacing did not affect the growth and yield of shallots from TSS. The differences in spacing showed a significant effect on the number of leaves aged 45 HST and the number of tillers aged 30 and 60 HST. The spacing of 10 x 10 (cm) showed a higher average growth with tuber production of 7.38 t/ha. Bima variety showed higher plant growth, number of leaves and number of tillers and significantly different from Tuk-Tuk and Trident and gave higher tuber yield (7.45 t / h) followed by Tuk-Tuk (7.10 t/h) and Trident varieties (7.03 t/h). cultivation of shallots from seeds was more beneficial compared to farming onions from tubers, but the two farms are still worth the effort with R/C > 1.Keywords: shallot, varieties, true shallot seeds, spacing  ABSTRAKKerapatan populasi tanaman mempengaruhi tingkat kompetisi antar tanaman terhadap faktor tumbuh sehingga akan berdampak pada hasil tanaman bawang merah asal true shallots seed (TSS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil umbi beberapa varietas bawang merah dari TSS.  Penelitian dilakukan pada lahan kering Desa Bonto Mate’ne, Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng-Sulawesi Selatan, dari Oktober – Desember 2017. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Dua jarak tanam (J1= 10x 10 (cm), J2 = 15 x 15 (cm)) ditempatkan sebagai petak utama dan tiga varietas (Trisula (V1), Bima Brebes (V2) dan Tuk tuk (V3)) sebagai anak petak.  Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara varietas dan jarak tanam tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil umbi bawang merah asal TSS. Perbedaan jarak tanam menunjukkan pengaruh nyata pada jumlah daun umur 45 HST serta pada jumlah anakan umur 30 dan 60 HST. Jarak tanam 10 x 10 (cm) menunjukkan rerata pertumbuhan yang lebih tinggi dengan produksi umbi 7,38 t/ha. Varietas Bima menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan yang lebih tinggi, berbeda nyata dengan Tuk-tuk dan Trisula serta memberikan hasil umbi lebih tinggi (7,45 t/h) disusul oleh varietas Tuk-Tuk (7,10 t/h) dan Trisula (7,03 t/h). Usahatani bawang merah dari biji lebih menguntungkan di bandingkan dengan usahatani bawang merah dari umbi, namun kedua usahatani tersebut masih layak di usahakan dengan Nilai R/C >1.Kata kunci: bawang merah, varietas, true shallot seeds, jarak tanam
Keywords
shallot, varieties, true shallot seeds, spacing,bawang merah, varietas, true shallot seeds, jarak tanam
Citation