KAJIAN USAHATANI KOMODITAS PERKEBUNAN BERBASIS KAKAO DI KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR

Abstract
Description
Cacao is one of the most potential estate crops to be developed since it could improve farmers’ income andsignificantly contribute to the national income. Besides, it could also contribute to solve employment problem muchbetter than other estate commodities such as rubber, coconut and palm do. An assessment on cacao farming systemhas been done in Pacitan, in 2003, to see the present status and role of cacao in farmers’ income structure and in estatecrops farming system in East Java as a whole. In addition to financial and other social-economic analysis, an LQanalysis was also carried out on the production data of several important estate crops in Pacitan, 2001 and 2002. Theresults showed that cacao farming system was commonly carried out in integrated fashion with other estate crops andhorticultural commodities. Financial analysis showed that, in general, estate crops farming system were economicallyfeasible to be developed especially in integrated way, while the LQ analysis showed that coconut was the mostimportant commodity in the area implying that development of cacao should be wisely integrated with development ofcoconut. The survey on the social and economic aspects showed that cacao as well as other estate crops is the mostimportant source of income for farmers. Some improvements are still necessary to increase farmers’ income andhence welfare through technological and social engineering such as empowerment of existing farmers institutions.Key words : theobroma cacao, farm income, estate crops, East JavaKakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki potensi pengembangan yang cukup tinggikarena selain mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan memberikan sumbangan yang cukupberarti terhadap devisa negara juga bisa menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi dibandingkan komoditasperkebunan lainnya seperti karet, kelapa dan kelapa sawit. Pengkajian yang dilakukan di Kabupaten Pacitan tahun2003 ini dimaksudkan untuk mengetahui status dan peranan usahatani kakao dalam struktur pendapatan petani dandalam subsektor perkebunan secara umum di Jawa Timur. Selain analisis finansial dan sosial ekonomi lainnya,analisis LQ juga dilakukan terhadap nilai rata-rata produksi komoditas perkebunan unggulan di Pacitan tahun 2001dan 2002. Hasil pengkajian memperlihatkan bahwa usahatani kakao dilakukan secara terpadu dengan komoditasperkebunan lainnya seperti kelapa, cengkeh dan kopi serta beberapa jenis tanaman hortikultura. Analisis finansialmemperlihatkan bahwa usahatani komoditas perkebunan umumnya layak untuk dikembangkan terutama biladilakukan secara terpadu. Pendapatan petani kakao yang berasal dari kegiatan usahatani ternyata lebih tinggidibandingkan yang berasal dari usaha di luar pertanian, sedangkan analisis LQ memperlihatkan bahwa komoditaskelapa mempunyai arti yang penting bagi perekonomian daerah sehingga pengembangan kakao harus diintegrasikandengan pengembangan kelapa. Hasil survai sosial ekonomi memperlihatkan bahwa komoditas kakao dan komoditasperkebunan lainnya merupakan sumber pendapatan penting bagi petani sehingga perlu dikembangkan melaluiperbaikan teknologi dan rekayasa sosial misalnya melalui pemberdayaan kelembagaan yang ada.Kata kunci : theobroma kakao, pendapatan usahatani, perkebunan, Jawa Timur
Keywords
Citation